Yanto Eluay: Jangan jadikan DASS sebagai organisasi preman

papua-aksi-penolakan-penggantian-nama
Pemasangan spanduk penolakan yang dipasang oleh DASS di depan pintu Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (20/10/2020) – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Tokoh adat Sentani yang juga putera kandung mendiang Theys Hiyo Eluay, Yanto Eluay, mengatakan oknum-oknum yang melakukan aksi pemasangan spanduk dan baliho di Bandara Sentani dan Stadion Papua Bangkit jangan menjadikan Dewan Adat Suku Sentani (DASS) sebagai organisasi preman.

“Oknum-oknum yang melakukan aksi pemasangan spanduk dan baliho di Bandara Sentani dan Stadion Papua Bangkit jangan menjadikan DASS sebagai organisasi preman. Semua keputusan di dalam organisasi harus berdasarkan musyawarah adat,” ujar Yanto, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Sentani, Rabu (21/10/2020) pagi.

Read More

Pernyataan keras Yanto Eluay adalah respons balik atas aksi penolakan penggantian nama Bandara Sentani menjadi Bandara Theys Eluay dan Stadion Papua Bangkit menjadi Stadion Lukas Enembe oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan DASS, Selasa (20/10/2020).

Menurutnya, aksi yang dilakukan kemarin pada dua fasilitas umum itu merupakan kepentingan segelintir orang yang berada di dalam kepengurusan DASS.

“Sekretariat DASS sekarang bertempat di Helebhey Obhe (Pendopo Yanto Eluay). Seharusnya hal-hal seperti ini dibicarakan dan dikaji dengan baik serta memberikan solusi terbaik, bukan dengan cara-cara yang tidak bermartabat dengan mengajak segilintir orang untuk mendukung aksi tersebut,” kata Yanto.

Yanto menambahkan sebagian besar nama bandara di Indonesia menggunakan nama orang, demikian juga dengan fasilitas umum lainnya seperti stadion olahraga.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Jayapura ini juga mengatakan nama orang pada fasilitas umum menggambarkan profil, riwayat hidup, serta sepak terjang orang tersebut dalam melakukan apa yang menjadi kepentingan masyarakat.

“Theys Eluay dan Lukas Enembe adalah dua nama yang akan dikenang tetapi juga akan memotivasi  generasi muda kita dan masyarakat umum,” ungkapnya.

Baca juga: DASS tolak penggantian nama bandara dan stadion

Dengan aksi DASS kemarin, Yanto Eluay meminta agar DASS segera mencari sekretariat baru sebagai  tempat berhimpun. Helebhey Obhe sudah tidak lagi menjadi sekretariat DASS.

“Kita juga perlu membangun ulang organisasi ini dengan melibatkan orang-orang yang benar mengerti fungsi dan tugasnya di dalam organisasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DASS, Orgenes Kaway, mengatakan pergantian nama fasilitas umum dengan nama perorangan sangat tidak wajar, seperti Bandara Sentani menjadi Theys Eluay dan Stadion Papua Bangkit menjadi Lukas Enembe.

“Bandara Sentani dan Stadion Papua Bangkit adalah dua nama yang telah mewakili semua kepentingan masyarakat Papua, sehingga tidak cocok apabila dua fasilitas tersebut menggunakan nama perorangan,” kata Oregenes Kaway. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply