Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Jalan raya dan jembatan yang menghubungkan Depapre dengan Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, telah rusak parah selama bertahun-tahun. Hingga kini, jalan provinsi yang panjangnya sekitar 40 kilometer itu belum diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Papua.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menyayangkan kondisi jalan raya penghubung Sentani dan Depapre itu, dan menilai Pemerintah Provinsi Papua tidak serius memperbaiki jalan itu. “Secara tugas pokok dan fungsi, [perbaikan] jalan itu wewenang pemerintah provinsi,” ujar Awoitauw di Sentani, Jumat ( 8/1/2021).
Awoitauw menyebutkan jalan dan jembatan yang masuk dalam Wilayah Pembangunan III dan IV itu telah dibiarkan rusak bertahun-tahun, tanpa ada upaya untuk memperbaiki jalan itu. Di ruas jalan itu, juga terdapat pembangunan jembatan yang tidak rampung, dengan tiang pancang dan pondasi yang ditinggalkan tanpa sempat membuat bentang jembatan.
Ia menyatakan telah melaporkan kondisi jalan itu kepada Pemerintah Provinsi Papua maupun pemerintah pusat. “Koodinasi [sudah dilakukan], dari provinsi sampai Kantor Staf Kepresidenan. Bahkan, [koordinasi dengan] kementerian terkait sudah kami lakukan, hasilnya nihil,” kata Awoitauw.
Menurutnya perbaikan jalan provinsi di Kabupaten Jayapura baru dilakukan di ruas jalan penghubung Sentani dan Doyo Baru. Perbaikan jalan itu pun baru dilaksanakan setelah pemerintah membangun arena Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua di Doyo Baru.
Awoitauw berharap Pemerintah Provinsi Papua segera memperbaiki jalan penghubung Sentani dan Depapre, karena kerusakan jalan itu membuat hasil pertanian warga Depapre sulit dipasarkan. “Sebagai pimpinan daerah, saya juga merasa berdosa karena setiap saat akan melewati jalan yang rusak tanpa diperbaiki,” ujarnya.
Baca juga: Kerusakan jalan Sentani – Depapre sangat mengganggu
Salah satu tokoh masyarakat Depapre, Patrinus Nelson Yerisitou mengatakan beberapa waktu lalu sebagian warga Depapres sudah mendatangi Pemerintah Provinsi Papua. Mereka beraudiensi dan menyampaikan permintaan agar pemerintah memperbaiki jalan penghubung Sentani dan Depapre yang rusak parah.
Yerisitou menyatakan Depapre memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang potensial untuk menggerakkan perekonomian warga, seperti hasil pertanian perikanan, pariwisata. Depapre bahkan memiliki dermaga peti kemas.
Hingga kini, berbagai potensi itu tidak berkembang, antara lain karena buruknya kondisi jalan penghubung Sentani dan Depapre. “Jalan [yang dapat menggerakkan kegiatan] produksi seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah. Ini malah sebaliknya, jalan dan jembatan [dibiarkan rusak] dalam kondisi yang sangat memprihatikan,” ujar Yerisitou.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G