Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pembangunan sekaligus pengaspalan sisi kiri jalan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, sepanjang 7,55 km membutuhkan anggaran Rp80 miliar.
“Sementara dalam proses persiapan lelang,” jelas Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah XVIII Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Provinsi Papua, Edu Sasarari, dalam Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Kota Jayapura di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (5/11/2020).
Dikatakan Sasarari, lelang pembangunan sekaligus pengaspalan sisi kiri jalan Holtekamp dibuka secara umum.
“Kebanyakan yang menang lelang dari luar Papua, seperti Aceh dan Makassar. Ini menimbulkan kekecewaan kepada pengusaha Papua. Tapi siapapun yang menang lelang nantinya berhak mengerjakan pembangunan jalan ini,” ujar Sasarari.
Sasarari berharap doa dan dukungan masyarakat Kota Jayapura agar pengerjaan akses jalan yang memiliki lebar 20 meter tidak terjadi kendala agar bisa dinikmati masyarakat.
“Kalau masalah pengerjaanya antara 5 sampai 6 bulan. Sumber dana dari Kementerian PUPR,” ujar Sasarari.
Baca juga: Pemkot Jayapura tak bisa keluarkan IMB di sepanjang Pantai Holtekamp
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, berpesan agar pengerjaan jalan tersebut melibatkan masyarakat setempat supaya mereka ada penghasilan.
“Saya mengharapkan dukungan warga termasuk pemerintahan kampung agar pelaksanaan pembangunan lanjutan pengaspalan sisi kiri jalan Holtekamp terlaksana dengan baik,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan sebelum dilaksanakan pekerjaan, Pemerintah Kota Jayapura akan bertemu dengan warga di Kampung Holtekamp dan warga yang memiliki bangunan di sepanjang jalan tersebut.
Kepala Kampung Holtekamp, Husein, mengatakan pemerintahan kampung dan warga sangat setuju dilakukan pembangunan dengan tujuan menghidupkan perekonomian di wilayah Holtekamp.
“Kami bersyukur karena dari Kepala Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan juga akan melakukan pengaspalan jalan hingga ke Koya Koso (Distrik Abepura). Semoga ke depannya Holtekamp semakin berkembang, namun pembangunan yang tetap memperhatikan tata ruang,” ujar Husein. (*)
Editor: Kristianto Galuwo