Kampung Holtekamp juara I lomba pencegahan stunting

Papua-Ketua TP PKK Kota Jayapura, Kristhina Mano
Ketua TP PKK Kota Jayapura, Kristhina Mano, saat memberikan hadiah kepada para juara lomba pencegahan stunting tingkat Kota Jayapura - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, menjadi juara 1 dalam lomba pencegahan dan menurunkan angka stunting tingkat Kota Jayapura, Papua.

“Lomba [pencegahan] stunting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk mencegah stunting melalui perubahan perilaku,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, di Taman Trisila Angakatan Laut Lantamal X Jayapura, Senin (7/3/2022).

Read More

Dikatakan Antari, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama dan terjadi 1000 hari pertama kelurahan.

“Dampaknya bukan hanya masa kini tapi juga masa depan. Mencegah dan menurunkan angka stunting sangat harus diprioritaskan,” ujar Antari.

Dikatakan Antari, lomba pencegahan dan menurunkan angka stunting, yang dilakukan di 14 kampung ibukota Provinsi Papua ini melibatkan tujuh tim penilai, yaitu Bappeda Kota Jayapura, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, DPMK Kota Jayapura, DP3AKB Kota Jayapura, Dinas Pendidikan Kota Jayapura, dan PKK Kota Jayapura.

“Juara 2 dari Kampung Koya Kosso, dan juara 3 dari Skouw Yambe. Lomba pencegahan stunting di tingkat kampung ini, mengambil inspirasi dan praktik baik dari pemerintah pusat dan dalam melakukan penilaian kinerja tahunan kepada pemerintah daerah melalui pemerintah provinsi,” ujar Antari.

Antari menjelaskan, penilaian dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yakni dengan data sekunder dan masing-masing OPD, tahap kedua yaitu validasi dan verifikasi data di kampung untuk mengetahui informasi faktual sekaligus melakukan observasi lapangan.

“Tim penilai menentukan keberhasilan kampung dalam melakukan pencegahan stunting melalui penilaian indikator yang telah dibuat,” ujar Antari.

Antari berharap, sosialisasi dalam perubahan perilaku kepada masyarakat terus dilakukan khususnya kepada ibu hamil, seperti mengkonsumsi tablet tambah darah selama masa kehamilan, mengikuti kelas ibu hamil minimal empat kali untuk edukasi gizi dan konseling, ibu dan pengaruh menerapkan praktik pemberian makan bayi dan anak sesuai anjuran.

“Ibu dan pengasuh membawa anak dan bayi ke posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang, ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya menerapkan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya menggunakan jamban sehat,” ujar Antari.

Baca juga: HGN ke-62: Cegah stunting dan obesitas

Kepala Kantor Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat, Aminudin Muhammad Ramdan mengatakan, lomba pencegahan dan menurunkan angka stunting yang dilakukan di 14 kampung agar kampung bebas stunting.

“Kami juga sudah melakukan pencanangan pencegahn stunting tingkat Papua. Unicef selalu bekerja sama dengan OPD teknis terkait. Alhamdulillah, Kota Jayapura sangat responsif dan sangat bagus untuk menindaklanjuti penanganan stunting,” ujar Aminudin.

Dikatakan Aminudin, isu stunting tidak hanya menjadi isu di salah satu OPD teknis saja tapi juga di OPD yang lainnya. Cegah stunting, yaitu perlu perubahan perilaku dari masyarakat, mulai dari tahap persiapan ibu hamil dengan mengkonsumsi tablet tambah darah supaya anaknya tidak anemia, asupan gizi dan nutrisi pada bayi harus tercukupi dan lengkap.

“Lomba ini dimulai dari pertengahan Februari hingga Maret. Jadi, setiap kampung diberikan waktu untuk penilaian dari tim gabungan dan memutuskan yang terbaik,” ujar Aminudin. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply