Graha PGRI BTM Kota Jayapura diharapkan membawa perubahan dalam pendidikan

Papua-Graha PGRI BTM
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat menekan tombol sirene pertanda diresmikannya Graha PGRI BTM - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengingingkan Kota Jayapura sebagai ibukota di Papua menjadi barometer pendidikan di Tanah Papua.

Untuk merealisasikan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menghadirkan salah satu pendukung yang diberi nama Graha PGRI BTM atau Gedung Persatuan Guru Republik Infonesia Belajar Terus Menerus.

Read More

Pada Jumat (11/3/2022) gedung ini diresmikan Wali Kota Jayapura disaksikan langsung Ketua UMUM PB PGRI, Unifa Rosyidi, dan seluruh kedua serta pengurus PGRI kabupaten-kota di Papua.

“Dengan diresmikannya gedung ini adalah hadiah saya kepada para guru di masa akhir kepemimpinan saya dan akan berakhir 22 Mei 2022 atau 10 tahun menjadi Wali Kota Jayapura,” ujar Tomi Mano.

Wali Kota Tomi Mano mengatakan dengan diresmikannya Graha PGRI BTM, yang memiliki arti lain yakni Benhur Tomi Mano (BTM), dapat menjadikan anak-anak Papua khususnya Kota Jayapura cerdas dan pintar sehingga menjadi generasi emas ke depannya karena belajar terus.

“Dengan diresmkikannya gedung ini, ada peran aktif para guru dan meningkatan kompetensi, optimisme, koordinasi, organisasi antar guru. Kualitas pendidikan harus maju,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, pembangunan gedung tersebut bukan saja untuk pendidikan, tapi diarahkan pada perluasan dan pemerataan tetapi juga meningkatkan pendidikan berdasarkan kebutuhan pasar kerja.

“Pemerintah tidak hanya membangun sarana dan prasarana, kurikulum unggulan diikutkan dengan sikap budaya akademik, berprestasi, budaya kompetesi yang positif,” ujar Tomi Mano.

Wali Kota Tomi Mano mengharapkan agar Graha PGRI BTM Kota Jayapura membawa perubahan dalam pendidikan karena disanalah lahirnya ide dan gagasan yang inovatif dan kreatif sehingga menjadi motor penggerak dalam dunia pendidikan khususnya di Kota Jayapura.

“Gedung ini bukan hanya untuk guru negeri saja tapi juga guru swasta supaya bisa mengakomodir seluruh masalah pendidikan di Kota Jayapura,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano menambahkan kepala sekolah bukanlah sebagai tugas tambahan tapi manajer, sehingga hanya mengurus sekolah tidak wajib lagi mengajar, tetapi berkewajiban memajukan sekolah.

“Pastikan guru berdiri di depan kelas. Kualitas dan mutu pendidikan [Kota Jayapura] menjadi barometer di Tanah Papua. Kalau saya dipercayakan ke jabatan yang lebih tinggi [Gubernur Papua) saya beli tanah satu hektar untuk bangun rumah guru, karena guru, saya bisa membaca, bisa menulis,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: PGRI minta negara hadir melindungi para guru di daerah konflik

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Debora Rumbino mengatakan, Graha PGRI BTM dibangun menggunakan dana sebesar Rp11 miliar lebih DPA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura 2015-2021.

“Tujuannya karena belum adanya tempat yang representatif bagi PGRI sehingga didirikan graha ini. Gedung ini ada empat lantai dengan fasilitas penunjang lainnya. Sumber kegiatan peresmian dari bantuan Pemkot Jayapura,” ujar Rumbino.

Rumbino berharap adanya graha ini menambah semangat para guru untuk meningkatkan kinerja yang selama ini telah dikerjakan dan membantu pemda (pemerintah daerah) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Rumbino menambahkan peresmian Graha PGRI BTM yang dihadiri Ketua UMUM PB PGRI, Unifa Rosyidi sekaligus diselingi dengan temu konsultasi PGRI kab/kota se-Provinsi Papua. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply