Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pekan ke-11 BRI Liga 1 2021, tim Mutiara Hitam Persipura Jayapura Papua akan bertanding melawan Bali United di Stadion Sultan Agung Bantul, Jumat (5/11/2021) sore.
Kedua pelatih asal Brasil ini pernah sempat bekerja sama di Persebaya Surabaya. Saat itu Jacksen F Tiago menjadi pelatih kepala sedangkan Stefano Teco Cugurra sebagai pelatih fisik. Hasilnya, saat itu tim berjuluk Bajul Ijo juara Liga Indonesia 2004.
Persipura musim 2021 berbeda dengan laga-laga sebelumnya. Apalagi musim Indonesia Super League (ISL) hingga meraih bintang empat. Kali ini tim asuhan Jacksen F Tiago berada di zona degradasi urutan ke-17 di atas tim Persiraja Banda Aceh yang menempati posisi ke-18, tepatnya di pekan ke-17 klasemen sementara BRI Liga 1. Persipura baru menoreh lima poin dengan kemasukan gol sebanyak 18 gol dan memasukan gol ke gawang lawan hanya delapan gol.
Baca juga: Persipura hadapi jalan terjal untuk bangkit dari zona degradasi
Berbeda dengan tim Bali United asuhan murid Jacksen asal Rio de Jeneiro, Stefano Teco Cugurra, berada dalam posisi ke tujuh dengan gol memasukan sebanyak 13 gol sedangkan gawang Cugurra baru dibobol 10 gol.
Jika melihat perbandingan gol memasukan dan kemasukan antara Persipura dan Bali United, jelas gawang Persipura lebih banyak 18 gol. Hal ini jelas menggambarkan lini pertahanan tim berjuluk Mutiara Hitam dalam bahaya.
Saat melawan Bali United, pelatih Jacksen akan menurunkan Ricardo Salampessy, Israel Wameauw, dan Brian Fatari. Sedangkan Donny Monim dan Henrique Motta absen karena cedera.
Kondisi ini jelas mengurangi kekuatan lini belakang tim kebanggaan masyarakat Papua itu. Walau pun selama diperkuat pemain ini, toh gawang Mutiara Hitam banyak bobol. Memang Jacksen F Tiago mengakui dua pemain ini sangat berperan dalam beberapa kali pertandingan.
Lini belakang perlu dukungan atau bantuan lini tengah terutama gelandang bertahan M Tahir dan Takuya Matsunaga untuk menghalau atau memutuskan aliran bola ke jantung pertahanan Mutiara Hitam. Apalagi saat Persipura melawan Persik Kediri, gelandang bertahan Persipura asal Jepang melakukan gol bunuh diri karena mencoba menghalau bola tapi masuk ke gawang sendiri.
Ingat kesalahan lini belakang jelas akan berakibat fatal, sebab tim Mutiara Hitam berada di zona degradaasi sehingga memiliki beban berat sehingga harus berjuang agar bisa terhindar dari zona merah dasar klasemen.
Lini belakang Persipura akan bekerja ekstra keras untuk membendung pergerakan striker Bali United, Illija Spasojevic, yang masih berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak BRI Liga1 2021/2022. Dia baru mengemas enam (6) gol selama bermain bersama tim berjuluk Serdadu Tridatu.
Gelandang pengatur serangan
Hadirnya gelandang serang pengatur serang asal Brasli, Hedipo Gustavo da Conceicao atau yang akrab dipanggil Hedipo Gustavo, belum membawa hasil yang menggembirakan. Pasalnya perlu adaptasi dengan tim Mutiara termasuk harus padu dengan tim terutama dengan Ian Kabes, Todd Rivaldo Ferre, Matsunaga, dan M Tahir. Peran sentral lini tengah sangat penting untuk menyuplai bola ke Ricky Kayame dan Ferinando Pahabol serta striker asing asal Ukrania, Yevhen Bokhashvilli.
Legiun asing milik Persipura jelas masih minim peran dalam seri pertam musim Liga 1 BRI 2021. Bahkan striker asal Ukrainia itu juga belum mencetak gol. Bahkan Takuya Matsunaga melakukan gol bunuh diri. Minimnya kontribusi mereka dalam skuad Mutiara Hitam jelas membuat tim Mutiara Hitam baru meraih satu kali kemenangan melawan Persiraja Banda Aceh.
Lini tengah Bali United juga cukup kuat mulai dari William Pachecho, Hamat Nauri, Rizky Pelu, dan Stefani Lilipaly yang akan bertarung melawan Todd Ferre dan kawan kawan. Jelas motivasi kedua tim untuk meraih kemenangan sehingga saling jual beli serangan akan terjadi di laga nanti, Jumat (5/11/2021) sore.
Baca juga: Daniel Uyo, eks pemain Persipura U-15 kini jadi andalan panahan NPC Papua
Tim Mutiara Hitam yang berada di zona degradasi akan bertarung mati-matian memenangkan laga. Sebaliknya pelatih Bali United akan berusaha mengalahkan gurunya dengan meracik strategi jitu mengalahkan tim Mutiara Hitam.
Kesalahan pemain dan tidak disiplin menjaga lawan akan membuat tim Mutiara Hitam kehilangan poin. Oleh karena itu Ricardo Salampesi dan kawan kawan harus bermain lepas dan tanpa beban sehingga semua srategi dari pelatih bisa berjalan dalam pertandingan nanti. (*)
Editor: Dewi Wulandari