PON Papua, Dinkes Kota Jayapura minta pengiriman vaksin diprioritaskan

Kadinkes Kota Jayapura, Papua
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, minta pengiriman vaksin diprioritaskan karena adanya Pekan Olahraga Nasional atau PON yang akan diselenggarakan di Papua pada Oktober 2021.

“Ada ribuan orang yang akan datang ke Papua, khususnya di Kota Jayapura. Jangan sampai kita menularkan atau kita yang tertular,” ujar Antari saat ditemui di Kantor Kelurahan VIM, Distrik Abepura, Rabu (14/4/2021).

Read More

Dikatakan Antari, sebagai ibukota Provinsi Papua dengan populasi penduduk yang hampir mencapai setengah juta jiwa, menjadikan Kota Jayapura sangat penting dalam upaya menekan laju penularan Covid-19 atau virus korona.

“Apalagi event olahraga lebih banyak diselenggarakan di Kota Jayapura, sehingga dipandang penting untuk diprioritaskan pengiriman vaksin,” ujar Antari.

Menurut Antari, vaksinasi Kota Jayapura diprioristakan karena pengunjung bakal menyasar tempat-tempat wisata dan pasar.

“Kami membutuhkan 470 ribu dosis vaksin (untuk tahap pertama dan kedua). Warga Kota Jayapura yang sudah divaksin ada 32 ribu jiwa, dengan vaksin yang sudah terpakai sebanyak 42 ribu dosis,” ujar Antari.

Baca juga: Optimisme KONI Se-Indonesia satu suara mendukung sukses PON XX di Papua

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan yang dipriotaskan bukan Kota Jayapura tapi kelompok sasaran masyarakat seperti di tempat wisata, pasar, dan pelaku UMKM.

“Kami minta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat supaya pemberian vaksin harus dipercepat. Jangan sampai saat vaksin kedua stok vaksin tidak ada atau sudah habis,” ujar Rustan.

Rustan menambahkan saat pelaksaan PON di Kota Jayapura, warga harus tetap mentaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular Covid-19. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply