Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) ingin Provinsi Papua menjadi salah satu produsen daging babi di Indonesia Timur. Ini mengingat permintaan secara global sangat tinggi.
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan wilayah Papua sangat cocok untuk pengembangan ternak babi, apalagi jarak provinsi paling timur Indonesia ini tidak jauh dari China dan Jepang.
"Selama ini Singapura mendapat pasokan daging babi itu dari Pulau Bintan, mudah-mudahan Papua bisa menjadi produsen yang mampu memenuhi permintaan," kata Doni, di Jayapura belum lama ini.
Selain daging babi, ujar ia, pihaknya juga tertarik dengan Ikan Gabus asal Papua yang kabarnya banyak terdapat di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Sebab kata ia, saat ini ekspor Albumin (Protein) mencapai 28.5 Miliar Dollar Amerika Serikat.
"Salah satu penghasil Albumin adalah ikan gabus, dan Papua memiliki ikan gabus yang terbaik, siapa tahu ini juga bisa dilirik dan dikembangkan dengan baik," ujarnya.
"Kami juga sedang mencari data di perdagangan tapi belum lengkap, tetapi ini merupakan skema lokal ternyata banyak potensi nasional, termasuk di Papua yang belum digarap secara maksimal," sambungnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Petrus Pasereng mengatakan tingkat konsumsi daging babi di Papua sangat tinggi, namun masih harus terus dikembangkan secara baik, salah satunya menyediakan rumah pemotongan khusus.
"Kota Jayapura sangat membutuhkan ini, sebab tingkat konsumsi daging babi sangat tinggi," kata Pasereng.
Untuk itu, ujar ia, ke depan Papua harus bisa menghasilkan daging legal (bercap) baik babi maupun ternak lainnya, sehingga kebutuhan yang didapat masyarakat betul-betu sehat, utuh dan aman.
"Semua ini akan kami lakukan dengan melakukan pembenahan. Intinya, kita harus bisa menyediakan daging yang sehat kepada konsumen," ujarnya. (*)