Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Jayapura, Provinsi Papua akan melaksanakan bimbingan teknis atau bimtek bagi pengelola perpustakaan di satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Direncanakan minggu pertama September. Pesertanya sebanyak 100 tenaga pengelola perpustakaan,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Jayapura, Septinus Ireuw, di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Dikatakan Ireuw, bimtek bagi tenaga pengelola perpustakaan di tingkat SD dan MI agar dalam penataan dan mengelola bahan bacaan serta ruangan sehingga menarik minat baca, sekaligus menumbuhkan gemar membaca bagi peserta didik.
“Setelah kami berikan bimtek, kami lakukan pemantauan dan pendampingan. Tindaklanjut dari bimtek ini, dengan menambah bahan bacaan atau buku di perpustakaan,” ujar Ireuw.
Ireuw mengaku optimis output atau pelaksanaan dari bimtek tersebut bisa berjalan sukses. Hal itu dibuktikan pada pelaksanaan bimtek pertama dan kedua, karena siswa dengan mudah mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan.
“Sistemnya adalah perpustakaan terintegrasi. Jadi, siswa tidak perlu lagi mencari buku di rak buku tapi melalui monitor dengan cara mengetik bahan bacaan yang diinginkan. Di situ (monitor) sudah tertera buku berada di rak mana atau nomor berapa,” ujar Ireuw.
Selain itu, lanjut Ireuw, bimtek tersebut berjalan sukses berdasarkan informasi dari pengelola perpustakaan, yaitu peserta didik lebih tertarik untuk hadir atau mengunjungi ruang perpustakaan.
“Secara persentasi kami belum tahu tapi minat baca di sekolah semakin meningkat berdasarkan laporan dari sekolah dan pantauan kami,” ujar Ireuw.
Baca juga: Tumbuhkan minat baca dengan maksimalkan perpustakaan digital
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan seiring berkembangnya teknologi, maka pengelolaan perpustakaan harus lebih modern sebagai bentuk pelayanan yang ekselen, cepat, dan tepat.
“Masyarakat luas kini lebih banyak menggunakan internet untuk mendapatkan informasi, maka dari itu perpustakaan harus lebih mempertahankan keberadaanya di tengah perkembangan teknologi,” ujar Pekey.
Menurut Pekey, perpustakaan dikatakan modern jika dapat memberikan layanan jasa informasi yang menarik untuk kebutuhan penggunanya, seperti menyediakan beragam koleksi buku dan koleksi buku digital yang bisa diakses tanpa batas waktu.
“Data-data dan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan dikemas menjadi sebuah media yang rapi dan menarik, kemudian disajikan secara simple dan dapat diakses di manapun dan kapanpun,” ujar Pekey. (*)
Editor: Dewi Wulandari