Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, berencana akan menjadikan asrama haji sebagai rumah sehat atau tempat perawatan pasien Covid-19 bila Lembaga Penjaminan Mutu PendidikAn (LPMP) Provinsi Papua sudah tidak bisa lagi menampung pasien.
“Kami akan mengirim surat ke Kementerian Agama Provinsi Papua,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (14/7/2021).
Dikatakan Tomi Mano, penggunaan asrama haji sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 karena sudah mendapat lampu hijau atau diberikan izin dari Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas.
“Menteri Agama mengatakan asrama haji se-Indonesia bisa dimanfaatkan untuk tempat penampungan pasien Covid-19. Sudah banyak asrama haji seluruh Indonesia yang digunakan,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano berharap dengan digunakannya asrama haji sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 yang sebagian warga dari luar Kota Jayapura, dapat menekan penyebaran Covid-19 sekaligus meningkatkan jumlah warga yang sembuh.
“Kami akan merumuskan dan mengusulkan bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Papua agar membantu biaya penanganan, baik di LPMP maupuan nantinya di asrama haji,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan agar warga Kota Jayapura mengikuti imbauan pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menjauhi kerumunan.
Baca juga: Tujuh RS rujukan Covid-19 di Kota Jayapura penuh
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengaku menyambut baik asrama haji dijadikan tempat isolasi terpusat agar penanganan pasien dengan Covid-19 semakin terpusat, dengan harapan semakin banyak pasien sembuh.
“Saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sehat LPMP hingga Selasa, 13 Juli 2021, sebanyak 190 orang. Kumulatif positif 227 orang, sembuh 33 orang, rujuk 4 orang, meninggal tidak ada,” ujar Rustan.
Rustan berharap mendapat bantuan dana perawatan pasien Covid19 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sehingga penanganan lebih maksimal karena dapat menampung warga yang terpapar Covid-19.
“Kami akan lakukan sosialisasi lagi kepada warga di sekitar asrama haji sehingga tidak terjadi kesalahanpahaman. Saya harap warga setuju kalau asrama haji dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandari