Angka pencari kerja di Kota Jayapura turun

Papua-Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa, saat diwawancara - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Jayapura, Provinsi Papua, mencatat adanya penurunan minat warga (usia kerja) untuk mencari pekerjaan terutama di sektor formal atau perusahaan swasta.

“Pencari kerja yang tercatat sampai dengan November ini sebanyak 9.450 orang. Pencari kerja ini sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (19/11/2021).

Read More

Dikatakan Naa, angka pencari kerja 2021 mengalami penurunan bila dibangkan 2020 di bulan yang sama, yaitu sebanyak 10.050 orang atau terjadi penurunan sebesar 1,02 persen.

“Salah satu penyebabkan karena masih pandemi Covid-19. Tingkat partisipasi angkatan kerja secara keseluruhan sebanyak 105.000 orang. Pencari kerja ini lebih banyak tamatan SMA dan SMK,” ujar Naa.

Naa berharap agar warga Kota Jayapura khususnya yang masih usia produktif (15-64 tahun) agar tidak semata-mata mencari pekerjaan tapi menciptakaan pekerjaan dengan jeli melibat peluang yang bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi diri sendiri dan keluarganya.

“Kami lebih banyak melakukan pelatihan usia produktif dengan harapan menciptakan lapangan pekerjaan, seperti pelatihan komputer, mengemudi, menjahit, dan kewirausahaan,” ujar Naa.

Baca juga: Pemkot Jayapura terima penghargaan Universal Health Coverage

Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan kondisi lapangan kerja maupun pencari kerja sangat memprihatinkan akibat badai Covid-19 yang masih mewabah.

“Jadi, pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya sehingga menyebabkan jumlah pengangguran semakin tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma, tingkat pendidikan masyarakat merosot, yang membuat kelesuan ekonomi dan berdampak pada kehidupan keluarga,” ujar Pekey.

Dikatakan Pekey, warga harus pandai-pandai dalam melihat peluang usaha yang bisa dikembangkan agar menghasilkan ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi keluarga sehingga tidak hanya mengandalkan lapangan pekerjaan.

“Dinas terkait harus lebih gencar melakukan pelatihan-pelatihan yang benar-benar dibutuhkan dunia kerja, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan. Kondisi pengangguran merupakan masalah pokok dalam masyarakat modern saat ini,” ujar Pekey. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply