Angka kasus Covid-19 di Kota Jayapura kembali naik

Wakil Wali Kota Jayapura Papua
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Angka kasus paparan Covid-19 atau virus korona di Kota Jayapura, Provinsi Papua sempat landai pada Desember 2020, satu bulan terakhir, kembali naik hingga dua kali lipat pada Januari 2021.

“Angka yang terpapar setiap hari terus bertambah. Bila Desember 2020 per hari hanya 18 orang yang terpapar, naik 30 orang per hari pada Januari 2021,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, di Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Papua, Rabu (27/1/2021).

Read More

Menurut Rustan, melonjaknya angka paparan Covid-19 di ibukota Provinsi Papua ini disebabkan oleh klaster keluarga, akibat libur panjang pergantian tahun dengan melakukan aktivitas di luar rumah, seperti mendatangi tempat-tempat diadakannya acara atau pesta.

Atau, ada salah satu keluarga, kerabat, atau orangtua yang meninggal, lalu warga berbondong-bondong melayat, memeluk, dan mencium, sementara yang meninggal tersebut belum diketahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

“Hal-hal inilah yang menyebabkan faktor melonjaknya kasus baru Covid-19 dalam sebulan terakhir ini. Program 3T (test, tracing, treatment) tetap harus jalan agar mempercepat memutus penyebaran virus korona di masyarakat,” ujar Rustan.

Baca juga: Warga Kota Jayapura ragu ikut vaksinasi Covid-19

Rustan mengharapkan kerja sama dari seluruh pihak agar gencar melakukan sosialisasi dan saling mengingat bahaya dan pencegahan penularan virus korona demi keselamatan bersama.

“Protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan memakai masker, menjaga imun, dan meningkatkan iman harus tetap dilaksanakan masyarakat agar terhindari dari Covid-19 ini,” ujar Rustan.

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan untuk menekan penyebaran virus korona, harus tegas dan melakukan pendekatan humanis agar masyarakat sadar, disiplin, dan patuh khususnya terhadap protokol kesehatan di masa pandemi.

“Desember yang dirawat ada 242, Januari sudah naik menjadi 600 lebih. Kita harus menekan angka yang meninggal. Peningkatan kasus terjadi Natal dan Tahun Baru, pada Desember Rt/Ro kita di angka 0,9 dan Januari menjadi 1,57 persen,” ujar Tomi Mano. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply