Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan dari berbagai kursi jabatan penting di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, 80 persen diisi anak Port Numbay.
“Anda mampu diberikan kepercayaan, karena cerdas, pintar untuk me-manage organisasi yang dipimpin itu sehingga mencapai tujuan yang diharapkan,” ujar Tomi Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (16/7/2021).
Dikatakan Tomi Mano, jabatan yang ditempati 80 persen anak-anak Port Numbay tersebut, yaitu jabatan asisten, staf ahli, sekretariat, kepala bidang, kepala seksi, kepala urusan, kepala distrik, kepala kelurahan, dan kepala kampung.
“Tunjukkan lah prestasi kerja dan jangan sekali-kali mempermalukan saya. Tunjukkan loyalitas, dedikasi pengabdian atas negeri dan tanah ini. Bukatikan bahwa Anda mampu ditunjuk dalam tugas dan jabatan saudara,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano minta dengan jabatan yang dipercayakan dapat mensejahterakan, membahagiakan, dan membuat rakyat di ibukota Provinsi Papua itu bisa tersenyum dengan pelayanan yang diberikan.
“Itu adalah kemuliaan bagi Allah. Bekerjalah dengan hati, jujur, memiliki rasa rasa tanggung jawab, setia, dan tidak sombong dengan jabatan yang diamanatkan,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Wali Kota Jayapura: Dana hibah jangan untuk mabuk-mabukan
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan dalam bekerja harus saling berkoodinasi, komunikasi, dan meningkatkan kebersamaan sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.
“Jabatan yang sudah diberikan dijadikan sebagai tanggung jawab dengan komitmen tinggi memberikan pelayanan yang ekselen, transparan, akuntabel, cepat, tepat, dan memuaskan,” ujar Pekey.
Menurut Pekey, jabatan merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan karena tidak semua orang, khususnya anak-anal asli Papua, mendapatkan jabatan penting di lingkungan pemerintahanan.
“Bekerja satu hati membangun Kota Jayapura agar menjadi berkembang dan maju supaya tidak ketinggalan dengan kota-kota lainnya. Saya yakin dan percaya anak-anak asli Papua bisa menjadi pemimpin yang membahagiakan masyarakat dalam setiap pelayanan,” ujar Pekey. (*)
Editor: Dewi Wulandari