12.500 pengangguran di Kota Jayapura pada 2020

Papua-pelatihan ketrampilan kerja di Kota Jayapura
Pencari kerja sedang melakukan pelatihan komputer dan mengemudi belum lama ini - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Provinsi Papua, Djoni Naa, mengatakan angka pengangguran pada 2020 ada 12.500. Setelah dilakukan evaluasi pada 2021 terjadi penurunan menjadi 10.500.

“Berarti hanya 10 persen atau 2 ribu pencari kerja di Kota Jayapura ini terserap di dunia kerja selama masa pandemi. Lebih banyak dari instansi swasta,” kata Naa, kepada Jubi, usai pelatihan keterampilan kerja bagi orang asli Papua, pekan lalu.

Read More

Terbatasnya penyerapan tenaga kerja tersebut, kata Naa, terjadi hampir di semua sektor usaha seperti perhotelan, perkantoran, industri manufaktur, sektor jasa, dan sektor perdagangan.

Naa mengimbau perusahaan agar mempersiapkan diri bila terjadi lonjakan penerimaan tenaga kerja baru, mulai dari persiapan manajemen, produksi, dan biaya operasional agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja ke depannya.

“Kami sudah imbau kepada pemilik usaha agar melibatkan kami bila ingin merekrut pegawai untuk memastikan benar-benar memiliki kartu pencari kerja, kalau tidak maka yang susah sendiri nanti perusahaan,” ujar Naa.

Baca juga: Disnaker Kota Jayapura mediasi 15 pekerja

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan kebutuhan industri dengan keterampilam pencari kerja masih besar sehingga banyak industri yang tidak bisa menyerap tingginya animo pencari kerja.

“Melibatkan pihak swasta dalam setiap pelatihan keterampilam atau vokasi sehingga pelaku usaha sudah tahu pencari kerja yang dibutuhkan sesuai dengan keterampilan pencari kerja,” ujar Tomi Mano, pekan lalu.

Menurut Tomi Mano, angka pengangguran di Kota Jayapura terus bertambah setiap tahunnya seiring meningkatkan jumlah penduduk di ibukota Provinsi Papua tersebut.

“Permasalahannya saat ini klasifikasi atau kemampuan tenaga kerja tidak sepenuhnya yang diinginkan perusahaa sesuai kemampuan pekerja,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, dengan melibatkan pihak swasta dalam setiap pelatihan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan membuka peluang kerja bagi pencari kerja.

“Menjadi tanggung jawab kita semua baik pemerintah, BUMN, BUMD agar kesempatan pencari kerja dapat terampil dam memiliki kompetensi dan daya saing sehingga dengan keahlian yang dimiliki dapat berguna,” ujar Tomi Mano. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply