Nabire, Jubi – Sebanyak 780 petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Kabupaten Nabire dilantik oleh ketua Panitia pengawas (Panwas) Pemilu di aula Bethesda, Rabu (26/03/2019).
Ketua panwas Nabire, Ferry Giyai mengatakan pelantikan PTPS sesuai jadwal yang ditetapkan Bawaslu RI, dilakukan serentak diseluruh Indonesia termasuk Nabire.
“Hari ini pelantikan serempak di seluruh Indonesia, termasuk Nabire. Dan dari jumlah yang ada ini, akan ditempatkan satu orang untuk satu TPS, sesuai jumlah TPS sebanyak 780 yang tersebar di Nabire,” ujar
Giyai.
Kata Giyai, PTPS merupakan ujung tombak pengawasan khususnya pengawasan ‘Mahkota Pemilu’, yakni proses pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil di tiap TPS. Mereka (PTPS) akan bertugas melakukan pengawasan di tingkat TPS dan tugas ini setara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Mereka diberikan mandat untuk melakukan pengawasan selama pelaksanaan berlangsung, mulai dari pemungutan hingga perhitungan suara,” katanya.
Ferry Giyai menjelaskan, tugas dari PTPS tersebut yakni pengawasan kampanye di lokasi TPS masing masing, memaksimalkan pencegahan praktik money politic, ujaran kebencian dan berita bohong di masyarakat.
Pengawas TPS juga memastikan lokasi pendirian TPS sesuai dengan ketentuan yaitu ukuran, azas kedekatan dengan pemilih, dan ramah difabel.
“Pengawas TPS bisa menjaga integritasnya dan memastikan proses pungutan hitung dan rekapitulasi sesuai aturan karena pihaknya juga membekali mereka dengan buku saku PTPS yang saat ini dalam proses
cetak dan distribusi. Mereka juga bisa segera mengirimkan C1 salinan ke Bawaslu Kabupaten pada hari pemungutan suara,” terangnya.
Anggota Panwas Nabire lainnya, Adriana Sahempa menambahkan, PTPS adalah wajah Panwas di TPS. Karena itu harus profesional dan berintegritas.
“Mereka adalah jelmaan Paswas di TPS, sehingga harus professional dan diharapkan dapat menyukseskan Pemilu tahun 2019,” harapnya. (*)
Editor: Syam Terrajana
