Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Kapten Habitat Center Orang utan Protection (COP), Arief Muhammad menduga munculnya orangutan di jalan raya yang beredar lewat video berada di Kutai, Kalimantan Timur.berusaha menyeberangi jalan raya untuk mencari sumber pangan lain. Hal itu disebabkan habitatya semakin menyempit karena aktivitas manusia terutama aktivitas tambang yang berada di Kutai.
“Dugaan kami dari lokasi yang kami dapatkan berada di sekitar daerah kegiatan tambang lah di sekitarnya. Dugaan kami sejauh ini memang ada habitat yang menyempit karena beberapa aktivitas, termasuk aktivitas tambang yang ada di Kutai Timur khususnya,” ujar Arief dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (18/11/2021).
Baca juga : Organisasi perlindungan orangutan minta pedagang satwa liar dihukum berat
Orangutan Kalimantan di kebun warga ini berhasil diselamatkan
Hindari corona, fasilitas rehabilitasi orangutan ditutup sementara
Arief mengatakan fenomena orang utan terlihat di jalanan bukan yang pertama kali terjadi, setidaknya dalam tiga bulan terakhir, sudah beberapa kali hal tersebut terjadi. COP masih berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur untuk memastikan lokasi dan merencanakan langkah berikutnya yang bisa diambil.
Menurut Arief, keluarnya orangutan ke jalan raya dan lebih jauh ke pemukiman warga dapat menyebabkan potensi konflik sehingga ia mendorong tindakan preventif.
“Sebenarnya kami masih koordinasi dengan BKSDA, biasanya kami melakukan upaya preventif sebelum konflik itu terjadi,” ujar Arief menambahkan.
Beberapa tindakan preventif yang dilakukan adalah memetakan lokasi-lokasi munculnya orangutan. Setelahnya, jika berdasar asesmen area tersebut tidak lagi memungkinkan untuk menjadi habitat, orangutan tersebut sangat mungkin untuk dipindahkan ke rehabilitasi.
“Kalau memang kita melihat di area tersebut habitatnya sudah tidak memungkinkan untuk orangutan hidup di situ kita melakukan upaya lain. Contohnya transloct atau memindahkan lokasi orangutan tersebut,” katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol