Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Ketua harian PB PON, Yunus Wonda mengatakan salah satu skenario yang disiapkan adalah menggelar secara virtual melalui saluran TV nasional agar masih bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu dilakukan jika PON Papua harus digelar tanpa penonton.
“Kami dari penyelenggara tentu siap dengan apapun yang terjadi. Memang tidak bisa dipastikan kapan Covid-19 berakhir. Namun segala kesiapan PB PON untuk antisipasi tanpa penonton sekalipun sudah pernah dilakukan seperti virtual, menggunakan teknologi,” kata Yunus Wonda, Senin, (1/2/2021).
Baca juga : PB PON Papua: Peralatan PON menuju tahap lelang di 19 Februari 2021
Disorda kebut administrasi pemeliharan dan perawatan venue PON Papua
Harus disiapkan fasilitas pendukung di venue PON Papua untuk wartawan
Meski opsi itu sebatas rencana, PB PON juga masih membahas kemungkinan tersebut dengan berbagai pihak. “Keputusan terakhir soal penyelenggaraan PON Papua tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo,” kata Wonda menambahkan.
Wonda memastikan pesta olahraga nasional tersebut akan berjalan sukses meski akan digelar tanpa penonton pun. PB PON akan memaksimalkan bidang broadcasting untuk menyiapkan dan mengantisipasi jika PON XX digelar tanpa penonton.
“Kami tetap bekerja menyiapkan regulasi maupun fasilitas pendukung PON. Ada bidang broadcasting seperti yang telah kami lakukan kemarin saat hitung mundur,” kata Wonda menjelaskan
Wacana menggelar PON Papua tanpa penonton sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman yang mengatakan penyelenggaraan pesta empat tahunan secara tertutup bisa menjadi pilihan alternatif seandainya situasi pandemi Covid-19.
“PON Papua tanpa penonton adalah salah satu alternatif yang disarankan kepada pemerintah apabila situasi pandemi COVID-19 belum membaik,” kata Marciano.
Menurut dia, saran itu akan diajukan kepada Menpora Zainudin Amali untuk dilanjutkan ke Presiden.
Yunus memastikan pesta olahraga nasional tersebut akan berjalan sukses meski tanpa penonton pun. Ia memastikan keputusan terakhir soal penyelenggaraannya tetap berada di tangan Presiden Jokowi. (*)
Editor : Edi Faisol