Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi -Militer Burkina Faso mengumumkan telah menggulingkan Presiden Roch Kabore dengan mengambilalih negara itu. Belasan tentara pemberontak juga muncul di televisi milik pemerintah pada Senin kemarin untuk menyampaikan pengumuman pengambilalihan yang dilakukan tanpa kekerasan.
Selain menggulingkan Kabore, junta militer juga membubarkan pemerintah dan parlemen serta membekukan konstitusi. Pernyataan itu menyalahkan Kabore karena gagal mempersatukan bangsa dan mengatakan ia tidak menangani tantangan yang dihadapi negara dengan efektif.
Baca juga : Presiden Burkina Faso janjikan reformasi militer
Serangan-di Burkina Faso tewaskan 80 orang
Pembantaian milisi di Burkina Faso tewaskan 132 orang
Negara di Afrika Barat itu sedang menghadapi sejumlah masalah, terutama pemberontakan kelompok fundamentalis.
Kapten Sidsore Kaber Ouedraogo mengatakan para pemimpin militer baru akan berusaha menentukan jadwal yang “dapat diterima oleh semua orang” untuk mengadakan pemilu baru.
Reuters dalam lapornaya yang dikutip tempo.co, Selasa (25/1/ 2022) menyebut keberadaan Kabore belum jelas. Namun berbagai laporan pada Senin mengatakan presiden dan beberapa pejabat pemerintah lain ditahan oleh sejumlah tentara yang memberontak.
Pengumuman yang ditandatangani oleh Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba mengatakan mereka yang ditahan berada di sebuah lokasi yang aman.
Partai yang menaungi Kabore sebelumnya mengatakan presiden selamat dari percobaan pembunuhan, tapi mereka tidak merincikan lebih jauh.
Perkembangan itu terjadi menyusul berbagai laporan mengenai baku tembak di dekat istana presiden di ibukota, Ouagadougou, sejak Ahad lalu. Hal ini dipicu oleh tuntutan militer agar diberi sumber daya lebih dalam mengatasi pemberontakan kelompok Islamis.
Kabore telah menghadapi gelombang protes dalam beberapa bulan terakhir, di tengah frustrasi warga Burkina Faso atas pembunuhan warga sipil dan tentara oleh militant. Beberapa milisi di antaranya memiliki hubungan dengan Negara Islam (ISIS) dan Al Qaeda.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk keras setiap upaya pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan senjata di Burkina Faso.”PBB menyerukan para pemimpin kudeta untuk meletakkan senjata mereka,”ujar seorang juru bicara PBB setelah pernyataan militer. (*)
Editor : Edi Faisol