Menjalankan perdamaian perempuan Papua dengan visi ketuhanan

Ilustrasi, pixabay.com

Membangun keamanan pemerintah untuk mendamaikan dunia dan Papua termasuk Indonesia.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Jayapura, Jubi – Ketua Perdamaian Perempuan se-Tanah Papua, Yosepita Gewap, menyatakan perdamaian perempuan Papua berdiri dengan visi dari ketuhanan yang dijalankan untuk kerja sama dengan seluruh dunia. Ia menyebutkan tujuan membangun keamanan pemerintah untuk mendamaikan dunia dan Papua termasuk Indonesia.

“Karena segala sesuatu harus dengan damai,”  kata Yosepita Gewap, saat peringatan lahirnya suara perdamain  perempuan di tanah Papua, Jum’at pekan lalu.

Kehadiran suara perdamain perempuan di tanah Papua, sejak tahun  2011 tak menyurutkan eksistensinya. Lembaga itu terus eksis melakukan gerakan damai dari pertama yang digelar Jayapura, hingga berkembang di daerah lain seperti di Manokwari, Fakfak, Merauke,  Wamena  dan Nabire.

“Perempuan Papua berdiri seperti Debora untuk menyatakan visi Tuhan dari sorong sampai Samarai,” kata Gewap menambahkan.

Tercatat peringatan hari suara perdamaian perempuan setanah papua ke- 8 pekan lalu ini diawali dengan pengibaran bendera perdamaian, pada pukul 6 pagi di halaman anjungan Biak Expo Waena Jayapura. Siangnya di lanjutkan dengan ibadah singkat yang di pimpin oleh pendeta  Zoni Arwom S.Th.

“Jadi, perjalanan perdamaian perempuan Papua kami berdiri dengan visi dari Tuhan yang kami jalankan, untuk kerja sama dengan seluruh dunia,” katanya.

Perdamaian Perempuan se-Tanah Papua ingin bangkit menyatakan damai dari pertikaian, perkelahian dan anak-anak yang minum minuman keras dengan bekerja sama untuk membawa mereka ke jalan yang lebih baik.

Tak salah jika program yang dilakukan dengan membina anak-anak dalam segi kerohanian, berdoa bersama untuk keamanan di Papua umumnya  di Indonesia. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply