Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Puluhan mahasiswa Nabire dari berbagai kota studi melakukan aksi demo di halaman kantor Bupati Nabire. Mereka menilai, Pemkab mengabaikan aspirasi dan tidak memperhatikan kebutuhan selama menimba ilmu.
Koordinator demo, Oliver Yeimo, dalam orasinya mempertanyakan keseriusan dan perhatian Pemkab terhadap mahasiswa. Ada tiga tuntutan yang disampaikan langsung kepada Bupati, hanya karena bupati sedang ke luar daerah, maka aspirasi hanya bisa disampaikan kepada wakilnya.
Tiga aspirasi itu antara lain, pertama, mempertanyakan pembangunan asrama mahasiswa di berbagai kota studi, kedua, proposal dari mahasiswa tidak pernah dijawab dan ketiga, anggaran studi akhir bagi mahasiswa.
“Tiga poin itu yang kami sampaikan sebab tidak pernah ada perhatian dari Pemkab, ” ujar mahasiswa Universitas Cenderawasih ini.
Menurutnya, selama delapan tahun terakhir, tidak ada perhatian Pemkab Nabire untuk membangun asrama bagi mahasiswa. Selama itu, hanya ada dua asrama yakni di kota studi Manokwari dan kota studi Jayapura.
“Itupun dua asrama ini butuh renovasi. akibatnya banyak mahasiswa yang tinggal di kos – kosan, termasuk kota lainnya,” kata Yeimo.
Selain itu lanjut Yeimo, bila proposal dinaikkan ke Pemkab oleh mahasiswa, tidak pernah mendapat jawaban termasuk biaya akhir studi.
“Padahal kami sangat membutuhkan biaya sebab kalau mengharap keluarga tidak akan cukup,” lanjut Yeimo.
Untuk itu Yeimo berharap, agar aspirasi ini harus disampaikan kepada Bupati Nabire sebagai pimpinan daerah, untuk dapat mendengar dan memenuhi permohonan mahasiawa. Namun karena tidak ada maka ia berpesan kepada rekan – rekannya untuk tidak membuang spanduk yang di bawahnya tetapi menyimpan sambil menunggu kehadiran Bupati untuk kembali mereka menyampaikan aspirasi.
“Kami maunya harus ada Bupati Nabire. Tapi karena tidak ada maka saya pesan kepada kawan – kawan untuk jangan buang spanduk. Kita simpan sampai bupati datang kita kembali lagi ke sini,” harapnya.
Mahasiswa lainnya, Abraham Wakei menambahkan pihaknya akan kembali lagi jika Bupati Nabire sudah di tempat, dengan massa lebih banyak lagi.
“Jadi kami akan kembali lagi dengan aksi yang sama sampai ada jawaban dari Bupati,” tambahnya.
Dia menegaskan, Pemkab melalui Bupati Nabire, ketika kembali dari tugas luar agar segera menjawab tuntutan yang disampaikan. Jika tidak, maka pihaknya mengancam akan tidur di kantor Bupati sampai ada jawaban yang jelas.
“”Kita akan tidur di kantor ini, kalau tidak ada jawaban yang pasti,” tegasnya
Wakil Bupati Nabire, Amirullah Hasyim saat menjawab aspirasi mahasiswa mangatakan bahwa sebagai bawahan, tidak bisa menjawab tuntutan mahasiswa. Dia pun mengajak ajar aspirasi ini disampaikan ketika ada pimpinan daerah.
“Kami hanya bawahan, kemudian karena pimpinan tidak di tempat maka aspirasi ini nantinya akan disampaikan bila sudah balik dari tugas luas,” pungkasnya.(*)
Editor: Syam Terrajana