Mahasiswa ini melakukan pelecehan seksual dengan modus bungkus kain jarik

Pelecahan seksual, Papua
Ilustrasi pelecehan seksual, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi,

Jakarta, Jubi –Mahasiswa Universitas Airlangga, Gilang diduga melakukan tindak pidana pelecehan seksual dengan modus membungkus korbannya menggunakan kain jarik. Salah satu korban mengaku dirayu lewat jejaring media sosial Instagram.

Read More

“Dia sudah follow saya dari tahun lalu, minta di-follow back, tapi dia chat baru Jumat kemarin” kata salah satu korban, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Pelaku pelecehan seksual pada anak di Jayapura ditangkap

Dosen UPR pelaku dugaan pelecehan seksual terancam dipecat

Kampanye anti-kekerasan seksual melalui Yospan bersama

Ia mengatakan bahwa awalnya tak ada yang aneh. Gilang yang mengklaim sebagai mahasiswa Universitas Airlangga dirinya mengerjakan riset tugas akhir, dan memerlukan bantuan korban membungkus diri dengan lakban dan kain jarik.

“Gilang ingin tahu reaksi yang ditimbulkan dari penelitiannya. Dia mohon-mohon,” kata korban yang tercatat mahasiswa baru.

Korban un menuruti perintah Gilang melalui WhatsApp. Dengan bantuan seorang kawannya, tubuh MF kemudian dililit lakban, hingga mata dan mulutnya tertutup. Badannya lalu dibungkus jarik, rapat-rapat.

Proses pembungkusan yang didokumentasikan itu berlangsung selama tiga jam. Foto dan videonya kemudian dikirimkan kepada Gilang dengan dalih laporan penelitian.

“Ya sesak nafas, panas dan gerah,” kata salah satu korban itu.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB Unair, Adnan Guntur, mengatakan Gilang memang sering menjadi perhatian warga karena kelakuannya. Gilang bahkan pernah diarak warga keliling kampung di Gubeng, Surabaya.

“Dan tahun itu juga tahun 2018 atau 2017, diarak sama warga membawa papan bertuliskan ‘Saya tidak akan melakukannya lagi’. Saya tidak tahu kasus apa. Itu di Gubeng,” kata Adnan.

Menurut Adnan, Gilang diduga sering melakukan pelecehan seksual dengan modus “bungkus kain jarik”, bahkan korbanya tidak sedikit.

Berdasarkan data yang dihimpun BEM FIB Unair, ada beberapa korban yang melapor, tapi tak bisa disebutkan identitasnya. Sejauh ini, BEM FIB Unair juga tengah menunggu laporan-laporan korban lainnya. Korban Gilang yang melapor mayoritas adalah mahasiswa Unair, meski ada pula mahasiswa dari kampus lain.

“FIB Unair dan ada juga yang menghubungi saya dari kampus Malang. Banyak seperti itu,”  kata Adnan menjelaskan.

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Puji Karyanto, mengatakan sejumlah petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya mendatangi kampusnya untuk menggali keterangan sementara.

“Polisi sudah datang,” kata Puji.

Dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret Gilang bukan hanya jadi persoalan etik, tapi juga masuk ranah pidana. Meski begitu, Puji mengatakan hingga kini pihak dekanat sendiri belum bisa menjatuhkan sanksi apapun terhadap terduga. Alasannya, saat ini kasus tersebut masih didalami dan butuh pembuktian.

“Ada pedoman etik berperilaku di kampus. Kalau hal itu terjadi, pasti akan lakukan tindakan, tapi selama ini belum ada laporan langsung,” katanya. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply