Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di Kota Studi Jayapura, Yanuarius Weya berharap para pihak terutama pengambil kebijakan di kabupaten dan provinsi, menunjukkan kepeduliannya terhadap warga Intan Jaya yang mengungsi, akibat konflik bersenjata di wilayah mereka.

Weya mengatakan, kepedulian terhadap pengungsi Intan Jaya dan daerah lain di Papua, tidak hanya cukup dengan kata kata. Namun mesti diikuti tindakan nyata.

Menurutnya, pengungsi tidak hanya ada di berbagai lokasi yang dianggap aman di Intan Jaya. Sebagian warga Intan Jaya mengungsi ke Kabupaten Nabire.

Katanya, selama ini salah satu pihak yang sering menyalurkan bantuan untuk pengungsi Intan Jaya adalah anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa.

“Saya mewakili mahasiswa Intan Jaya berterimakasih kepada Kaka Laurenzus Kadepa. Beliau tidak hanya bicara di media, tapi diikuti tindakan nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap pengungsi Intan Jaya,” kata Yanuarius Weya melalui panggilan teleponnya kepada Jubi, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: 

Pengungsi Intan Jaya “terusir” dari “rumahnya” sendiri, hidup di pengungsian seperti “anak ayam tanpa induk”

Ia berharap, apa yang dilakukan anggota komisi bidang pemerintahan, politik, hukum dan HAM DPR Papua itu dapat ditiru pejabat Papua lainnya. Memiliki kepedulian yang sama lewat tindakan. Tidak hanya sebatas bicara.

“Beliau (Laurenzus Kadepa) sudah lima kali menyalurkan bantuan kebutuhan makanan untuk pengungsi Intan Jaya. Empat kali bantuan dikirim langsung ke Intan Jaya, dan hari ini 28 Desember 2021, bantuan bahan makanan beliau salurkan kepada pengungsi Intan Jaya di Nabire,” ujarnya.

Yanuarius Weya mengatakan, pihaknya juga belum dapat memastikan berapa banyak pengungsi Intan Jaya di Nabire. Mahasiswa kesulitan melakukan pendataan, sebab pengungsi menyebar ke sejumlah titik di sana.

Selain itu, saat situasi keamanan dj Intan Jaya membaik sebagian warga kembali ke kampungnya. Ketika kondisi di sana tidak memungkikan, mereka kembali ke Nabire.

“Kami pun kesulitan mendata pengungsi Intan Jaya di Nabire. Namun sebagian besar pengungsi ada di Nabire,” ucapnya.
Anggota DPR Papua, Laurenzus Kadepa yang dihubungi terpisah mengatakan bantuan bahan makanan ia berikan kepada pengungsi Intan Jaya yang ada di Wadio bawah, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire.

Katanya, ini sebagai bentuk kepeduliannya kepada warga Intan Jaya yang mengungsi sejak beberapa waktu lalu, karena konflik bersenjata di kampung mereka.

“Di pengungsian pasti mereka kesulitan bahan makanan. Saya kemudian berbagai sedikit berkat kepada sesama, khususnya pengungsi Intan Jaya di Nabire,” kata Kadepa.

Ia pun berharap pada 2022 mendatang, tak ada konflik lagi di sejumlah wilayah Papua termasuk Intan Jaya.

“Harapan rakyat dan saya sama, semoga di tahun baru 2022, Intan Jaya dan sekitarnya aman. Tidak ada konflik. Kami rindu perdamaian agar anak anak bangsa asal Intan Jaya bisa sekolah sama seperti mereka di daerah lain di Indonesia,” ucap Laurenzus Kadepa. (*)

Editor: Syam Terrajana