Lembaga TITIP berikan bantuan pendidikan pada anak pengungsi banjir bandang

Para pengungsi korban banjir di posmo SKB Kemiri - Jubi/Agus Pabika
Para pengungsi korban banjir di posmo SKB Kemiri – Jubi/Agus Pabika.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pasca banjir bandang Sentani pada tanggal 16 Maret 2019 lalu, sejumlah anak mengalami trauma akan kejadian tersebut. Untuk itu diperlukan trauma healing (pemulihan trauma) terhadap pengungsi.

Read More

Salah satu lembaga yang menawarkan diri untuk mengunjungi posko pengungsian dan melakukan pendampingan terhadap anak-anak sekolah untuk belajar non formal yakni lembaga Transition to Institutional Programs (TITIP).

Agus Manegasi pemimpin lembaga Transition to Institutional Programs (TITIP) Sentani mengatakan, pasca banjir ini perlu dilakukan pendampingan terutama terhadap anak-anak sekolah untuk belajar non formal di posko-posko yang ada.

“Pendidikan non formal ini sangat di butuhkan mereka dan bila kordinator posko mau, kami bersedia untuk mengajar mereka dengan mengutus para mahasiswa kami untuk melakukan proses pendampingan terutama kegiatan belajar mengajar non formal,” kata Agus ketika ditemui Jubi di posko SKB Kemiri, Sentani, Selasa (9/4/2019).

Ia mengatakan selain mengajar non formal, anak-anak pengungsi ini juga sangat trauma dengan kejadian yang terjadi di depan mata mereka, sehingga perlu melakukan trauma healing guna memberikan mereka penguatan baik melalui doa dan ibadah bersama di posko.

Sementara itu, koordinator posko Kemiri SKB Selina Monim mengatakan, selain memiliki data keseluruhan pengungsi, posko SKB Kemiri juga sudah mendata jumah anak sekolah sesuai tingkatan.

“Diantaranya untuk anak sekolah SD berjumlah 69 anak, SMP 60 anak, dan SMA 11 anak,” katanya. (*)

 

Editor       : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply