Legislator sarankan penanganan korona di Papua dievaluasi

Infografis perkembangan pandemi Covid-19 di Papua hingga 3 Juni 2020. – Satgas Covid-19 Papua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Makassar, Jubi – Anggota komisi bidang pendidikan dan kesehatan DPR Papua, Natan Pahabol menyarankan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua melakukan evaluasi total penanganan virus korona di 14 kabupaten/kota di Papua yang kini berada dalam zona merah penyebaran Covid-19.

Read More

Pernyataan itu dikatakan Natan Pahabol melalui panggilan teleponnya pada Kamis (4/6/2020), seiring terus meningkatnya jumlah kasus korona di  Papua.

Natan Pahabol mengatakan, selama kurang lebih tiga bulan Pemprov Papua melarang akses penerbangan dan pelayaran penumpang ke Papua atau sebaliknya, juga antara daerah di Papua.

Aktivitas warga di luar rumah di daerah zona merah juga dibatasi. Kebijakan itu sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran Corona di Bumi Cenderawasih.

“Namun jumlah kasus Covid-19 di Papua terus bertambah setiap pekan. Ini mesti dilakukan evaluasi total terhadap pencegahan dan penangan corona di Papua,” kata Natan Pahabol.

Menurut Natan Pahabol, upaya tim medis, dan Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Provinsi Papua, juga kabupaten/kota dalam pencegahan dan penanganan korona patut diapresiasi.

Akan tetapi kata Natan Pahabol, jika melihat jumlah kasus yang terus meningkat, mesti dicari tahu penyebabnya dan mencari solusi upaya pencegahan penyebaran.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menyiapkan anggaran yang tidak sedikit mencegah dan menangani pandemi corona di Papua. Mesti dipikirkan bagaimana caranya agar penggunaan anggaran yang ada ini benar-benar efektif,” ujarnya.

Hingga Rabu (3/6/2020), jumlah kasus corona di Papua secara akumulatif sebanyak 862 kasus. Pasien dalam perawatan 597 orang atau 69 persen, pasien sembuh 253  orang atau 29 persen, dan pasien meninggal dunia sebanyak 12 orang atau dua persen.

Data Tim Satgas Covid-19 Papua menunjukkan kasus terbanyak berada di Kota Jayapura, yakni 328 kasus terdiri dari 322 warga Kota Jayapura, empat anak buah kapal KM Doloronda, dan dua warga dari luar Kota Jayapura.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Sri Antari khawatir kasus positif di Kota Jayapura bisa bertambah, karena pihaknya tengah menunggu hasil uji realtime PCR atas 374 swab terduga Covid-19.

Selain itu, masih ada 149 orang lain yang mendapatkan hasil tes cepat reaktif dan belum diambil swab untuk pengujian realtime PCR, karena kekurangan media untuk penyimpanan spesimen sampel lendir hidung (VTM). (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply