Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota komisi bidang pemerintahan, politik, hukum dan HAM DPR Papua, Emus Gwijangge meminta kepolisian menyelidiki informasi terkait adanya 20an orang dari luar Papua tiba di Kota Jayapura menggunakan kapal putih pada Rabu (2/9/2019).
Menurutnya, puluhan orang itu diduga kelompok reaksioner dari luar Papua yang masuk ke Papua, pasca serangkaian insiden di Papua belakang ini yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, korban luka, dan kerugian materil.
“Informasinya mereka ini ada di salah satu lokasi di wilayah Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Aparat keamanan mesti segera mendeteksi ini. Mencari tahu apakah informasi ini benar atau tidak, agar tidak muncul berbagai dugaan di publik yang dapat memperkeruh situasi Papua yang berangsur kondusif,” kata Emus Gwijangge, Rabu (2/9/2019).
Menurutnya, jika infomasi keberadaan sekelompok orang itu benar adanya, aparat keamanan, tokoh agama, FKUB, pemerintah daerah dan DPR Papua mesti segera bersikap.
“Cari tahu tujuan kedatangan mereka dalam rangka apa dan berapa lama mereka akan berada di Papua. Kalau tujuannya tidak jelas, sebaiknya langsung di kembalikan ke daerah asalnya, tidak boleh tinggal di Papua,” ujarnya.
Kata Emus Gwijangge, kelompok masyarakat di luar tidak perlu khawatir terkait situasi di Papua. Tidak perlu berencana atau berniat ke Papua untuk tujuan-tujuan yang dapat menimbulkan masalah baru.
Katanya, di Papua ada pihak keamanan, ada TNI/Polri. Jumlah aparat keamanan di Papua sudah cukup mengamankan Papua. Jangan sampai kedatangan kelompok tertentu menciptakan masalah baru.
“Papua secara umum aman. Masalah di Wamena, di Jayapura dan daerah lainnya di Papua sudah aman,” ucapnya.
Sementara Perwira Urusan Hubungan Masyarakat Polres Jayapura Kota, Inspektur Satu Jahja Rumra ketika dikonformasi Jubi mengatakan, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
“Itu tidak benar. Kalau ada pasti kami tahu. Mungkin yang dimaksudnya ini adalah kelompok-kelompok masyarakat yang biasa pergi berkunjung ke rumah-rumah ibadah di berbagai kabupaten/kota di Papua,” kata Iptu Jahja Rumra via teleponnya, Rabu malam (2/9/2019).
Menurutnya, kelompok masyarakat ini memang berdomisili di salah satu lokasi di wilayah Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
“Kemungkinan mereka ini yang pulang dari kabupaten di wilayah pesisir semisal Serui, Biak, Jayapura dan lainnya menggunakan kapal putih. Itu dugaan saya,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga