Nabire, Jubi – Kurun Januari hingga Februari 2019, terjadi kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Nabire sebanyak 22 kasus. Lima orang di antaranya meninggal dunia . Kerugian materi mencapai 41 Juta Rupiah.
“Untuk mobil sedikit tapi rata – rata hancur hancur parah. Kebanyakan motor,” ujar Kepala Satuan Lalu lintas Polres Nabire, Inspektur satu (Pol) Suhardi Syahailatua , Kamis (28/01/2019).
Sampai akhir Februari, kasus kecelakaan hingga meninggal dunia terbilang cukup tinggi. Kasus kecelakaan selama dua bulan hanya 22, namun yang meninggal dunia hingga lima kasus.
Sebelumnya rata-rata kasus Lakalantas dalam dua bulan mencapai 20-an kasus, dengan angka meninggal dunia dua kasus.
“Ini terjadi karena pengendara kurang berhati – hati dan selalu ingin mendahului yang lain. Selain itu faktor cuaca. Kurun dua bulan ini sering sering terjadi hujan angin dan pengendara kebanyakan terburu-buru mau cepat tiba di rumah atau tempat peristirahatan dan tidak memperhatikan arus lalu lintas,” urainya.
“Kasusnya banyak terjadi di jalur Wanggar. Kebanyakan tidak menggunakan helm, mengkonsumsi miras.Ini penyebab utama kasus kecelakaan ,” imbuhnya.
Pihaknya sudah berusaha menurunkan angka kecelakaan. Melalui sosialisasi sekolah – sekolah, instansi-instansi, tempat-tempat pangkalan ojek, komunitas dan selalu mengimbau dan memberikan edukasi, pemahaman tertib berlalu lintas.
“Namun itulah yang terjadi, akan tetapi kami tetap berupaya, masyarakat agar berhati – hati di jalan,” katanya.
Bulan depan, pihaknya akan lakukan koordinasi dengan instansi teknis, mencari tahu apa penyebabnya, jalan keluarnya.
Seorang warga, Kurios Duwiri, menambahkan pentingnya kesadaran dalam tertib berlalu lintas. Dia menilai, pengguna jalan di Nabire kurang sadar dan seenaknya di jalan dan akhirnya berakibat fatal. “Butuh peran serta berbagai pihak untuk menyadarkan warga, ” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana