Kork Papua gelar konser untuk Sentani dan Nduga

Vokalis Abe Radio, Boaz Erari ketika mendengungkan lagu untuk donasi bagi korban banjir bandang Sentani dan pengungsian Nduga dalam konser amal di Jayapura, Rabu (27/3/2019). - Jubi/Hengky Yeimo
Vokalis Abe Radio, Boaz Erari ketika mendengungkan lagu untuk donasi bagi korban banjir bandang Sentani dan pengungsian Nduga dalam konser amal di Jayapura, Rabu (27/3/2019). – Jubi/Dok.KorkPapua

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi –  Komunitas Rasta Kribo Papua menggelar konser musik untuk menggalang donasi bagi para pengungsi banjir bandang Sentani dari pengungsi konflik bersenjata Nduga di Jayapura, Rabu dan Sabtu pekan ini. Bantuan bagi para pengungsi Sentani maupun Nduga dinilai penting karena mereka mengalami trauma yang panjang, dan kehilangan banyak harga benda.

Read More

Koordinator Komunitas Rasta Kribo (Kork) Papua, Thedy Pekey menyatakan menggelar konser itu demi membangun kepedulian bersama bagi para korban banjir bandang Sentani dan para pengungsi dari Kabupaten Nduga. “Kork Biak sudah memulai dengan konser amal pada 21 Maret lalu. 27 Maret, kami konser di Resistance Cafe, Kota Jayapura. Kami akan menggelar lagi konser amal di Resistance Cafe pada 30 Maret,” kata Pekey.

Pekey menyatakan konsernya ingin mengedepankan rasa kemanusiaan terhadap para korban. Pekey menyebutan hingga kini muka air Danau Sentani masih meluap dan merendam rumah para warga Danau Sentani, membuat mereka harus mengungsi. Sementara para warga dari Nduga mengungsi ke beberapa kabupaten tetangganya untuk menghindari konflik bersenjata di Nduga.

“Kita tidak bisa saling menyalahkan terus. Mari kita bersama membangun Kabupaten Jayapura. Mari kita berbagi keprihatinan bagi saudara-saudara kita yang mengungsi dari Kabupaten Nduga. Siapa saja yang mau memberikan bantuan (bisa meringankan beban mereka),” ujarnya.

Vokalis Abe Radio, Boaz Erari mengatakan saat terjadi bencana banjir bandang Sentani, pihaknya memilih membantalkan konser komersial di Biak dan menggelar konser penggalangan dana. “Konser penggalangan dana di Biak menggalang dana Rp3.215.000, sehingga kami memutuskan untuk menggalang lagi konser serupa di Jayapura. Rabu malam di Resistance Kafe kami berhasil menggalang dana Rp 1.891.000,” ujarnya.

Boaz mengatakan, selama ini pihaknya sudah mengangkat tema penyelamatan lingkungan dalam lagu karya mereka. “Kami pernah membuat lagu tentang kerusakan Kota Jayapura, sehingga kami terus mengkampanyekan kebersihan. Jika alam dibiarkan rusak, alam akan memberi bencana,” ujarnya.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply