Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Korban tewas akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini tercatat ada 43 orang, dengan kondisi terbanyak di Kabupaten Mamuju yang jumlahnya mencapai 34 orang. Sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene. Dua wilayah di Sulbar ini jadi wilayah terparah akibat gempa bumi.
“Total semua (korban tewas) 43 orang,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, Sabtu (16/1/2021) pagi tadi.
Berita terkait : Gempa magnitudo 6,2 di Sulbar, getaran kecil masih dirasakan warga
Gempa magnitudo 6,2 di Sulbar, BMKG minta warga Majene jauhi pantai
Ia mengatakan ada 200 orang mengalami luka berat dan sedang. Data ini termasuk korban luka di Kabupaten Majene yang berjumlah 69 orang. “Namun jumlah ini fluktuatif, ada yang mungkin mulai sembuh tapi ada juga yang baru dibawa ke rumah sakit,” kata Doni menambahkan.
BNPB juga telah mendapatkan sejumlah informasi kebutuhan korban gempa di Mamuju dan Majene, mulai dari obat-obatan, perlengkapan operasi bagi korban yang terluka parah dan patah tulang, serta sejumlah vitamin.
Gempa melanda Mamuju dan Majene selama dua hari berturut-turut terjadi pada Kamis (14/1/2021) Januari sekitar pukul 14.30 Wita dengan magnitudo 5,9. Gempa kembali muncul dengan kekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa pertama di Mamuju dan Majene menimbulkan skala intensitas getaran sebesar V – VI MMI di Majene dan IV – V MMI di Mamuju. Sementara, gempa kedua menimbulkan skala intensitas sebesar V – VI di Majene dan Mamuju.
Getaran gempa terasa hingga beberapa daerah di Sulawesi, antara lain Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Palu, dan Mamasa dengan skala intensitas sebesar III – IV MMI.
“Artinya benda-benda terpelanting,” kata Dwikorita. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol
