Papua No.1 News Portal | Jubi
Tokyo, Jubi – Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang perairan timur laut Jepang pada Rabu, (16/3/2022) malam dan mengakibatkan listrik padam dan gelombang tsunami.
Menurut keterangan Badan Meteorologi Jepang (JMA), titik gempa berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut dengan jarak 57 kilometer dari pantai yang merupakan daerah yang pernah dihantam gempa bermagnitudo 9 pada 11 tahun lalu. Kejadian itu mengakibatkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
Sedangkan gempa pada Rabu berada pada 6+ dalam skala intensitas guncangan di beberapa daerah–terlalu kuat bagi orang untuk tetap dapat berdiri–dan menggetarkan sejumlah bangunan di ibu kota Tokyo.
Baca juga : Ratusan orang hilang akibat longsor di Jepang
Badai salju dan angin ancam AS bagian timur
Gempa 61 magnituda guncang perbatasan India Myanmar
JMA juga menerbitkan peringatan tsunami setinggi 1 meter. Sementara media penyiaran Jepang, NHK, melaporkan gelombang tsunami setinggi 20 sentimeter terjadi di beberapa tempat.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah Jepang tengah menghitung kerusakan akibat gempa yang mengguncang sebagian besar kawasan di negara itu.
Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) mengatakan sekitar dua juta rumah tangga tidak mendapatkan aliran listrik, termasuk 700 ribu warga Tokyo.
Menurut NHK, Tepco juga telah memeriksa kondisi reaktor nuklir di Fukushima dan PLTN lain. Pejabat pemerintah mengatakan tidak ada kerusakan pada reaktor dan kilang minyak di pesisir pantai. Namun pemerintah memperingatkan masyarakat di prefektur Fukushima, Miyagi, dan Yamagata untuk mewaspadai gempa susulan. (*)
Editor : Edi Faisol