Komnas HAM besuk korban penembakan di Intan Jaya

Korban Penembakan di Intan Jaya, Papua
Komnas HAM RI dan Komnas HAM Perwakilan Papua pada Rabu (10/11/2021) membesuk Agustina Hondau, warga sipil yang menjadi korban penembakan di Kabupaten Intan Jaya yang tengah dirawat di Timika. - Dok. Komnas HAM

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Timika, Jubi – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM RI dan Komnas HAM Perwakilan Papua mengunjungi Yoakim Majau dan Mama Agustina Hondau, dua orang warga sipil yang menjadi korban penembakan di Kabupaten Intan Jaya dan tengah dirawat di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua. Mereka bertemu Yoakim Majau pada Selasa (9/11/2021), dan bertemu Agustina Hondau pada Rabu (10/11/2021).

Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Fritz Ramandey mengatakan tim yang bertemu Yoakim Majau dan Agustina Hondau itu dipimpin Ketua Komnas HAM RI, Ahmad Taufan Damanik. “Kami pergi lihat anak Yoakim Majau. Syukur karena dia sudah pulih. Kami juga sudah lihat Mama Agustina Hondau, memang kondisinya belum stabil karena luka tembak yang ada di pelipis mata dan perut,” kata Ramandey saat dihubungi Jubi pada Kamis (11/11/2021).

Read More

Ramandey menyatakan Komnas HAM berharap ada tindakan cepat atas untuk memulihkan kondisi Agustina Hondau. Menurutnya, hingga Rabuluka tembak di pelipis mata Hondau masih mengeluarkan darah.

Baca juga: Anggota DPRD Intan Jaya sebutkan alasan kenapa Mama Agustina Hondau ditembak

“Paling tidak segera dirujuk ke RSUD Jayapura. Mama itu terbata-bata karena matanya itu sakit, matanya masih keluarkan darah. Kasihan sekali,” ucapnya.

Ketika ditanya apakah peluru di dalam tubuh Hondau sudah dikeluarkan, Ramandey menyatakan pihaknya menerima informasi dari tim medis bahwa ada benda asing di dalam tubuh Hondau. Tim medis belum dapat memastikan itu benda apa.

“Jadi diduga terkena benda asing. Benda asing itu masih ada di dalam tubuh, karena luka yang sedang menganga. Pihak medis belum bisa memastikan, apakah itu benda asing, model dan seperti apa,” ungkapnya.

Ramandey menjelaskan pihaknya juga mengunjungi salah satu anggota TNI yang terluka di Intan Jaya dan sedang dirawat RSUD Mimika. “Kan ada tiga orang. Dua orang sudah dikirim ke Jakarta, satu masih dirawat di RSUD Mimika,” ujarnya.

Ia menyatakan prihatin atas segala peristiwa yang sedang terjadi di Tanah Papua. “Karena memang Komnas HAM prihatin dengan rangkaian peristiwa yang terus terjadi di Tanah Papua. Makanya kami memutuskan mau ke Pegunungan Bintang dan Intan Jaya,” ujarnya.

Baca juga: Komnas HAM turunkan tim ke Kiwirok, Pegunungan Bintang

“Kami mau ke Intan Jaya, mau memastikan bahwa rangkaian peristiwa itu, apakah isu Blok Wabu juga bagian yang memicu terjadinya kontak bersenjata atau tidak. Kami sudah komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dan pihak gereja. Tapi kami tidak bisa ke Intan Jaya karena alasan penerbangan yang harus mencarter pesawat, tidak bisa reguler,” bebernya.

Secara terpisah, anggota DPRD Intan Jaya, Martinus Maisini mengungkapkan bahwa Agustina Hondau ditembak oleh TNI karena diduga akan memberikan barang belanjaannya di Yokatapa kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Padahal, Agustina Hondau berbelanja banyak barang untuk dijual lagi di Kampung Dibuga.

“Mereka belanja banyak, ada beras, sarden, minyak goreng, supermi dan lainnya. Mereka belanja banyak sekali, karena selama ini masyarakat tidak bisa keluar, jadi belanja banyak untuk beberapa waktu kedepan dan hasil belanjaan ini mereka mau dijual juga di perkampungan sana. Jadi, karena mama ini bawaan belanjaannya banyak, dicurigai mau kasih makan TPNPB, jadi dia ditembak TNI,” ujar Martinus Maisini ketika dikonfirmasi Jubi, Kamis. (*)

Ralat: Pemberitaan ini mengalami perbaikan pada Jumat (12/11/2021) pukul 16.53 WP. Dalam pemberitaan awal tertulis nama anggota DPRD Intan Jaya adalah Melianus Maisini. Informasi itu diperbaiki dengan penulisan nama yang benar, yaitu Martinus Maisini. Kami memohon maaf atas kesalahan tersebut. 

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply