Kesulitan input data, Dinkes Kabupaten Jayapura tetap laksanakan vaksinasi

Papua
Proses vaksinasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh para petugas vaksinator - Jubi/Engel Wally.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi –  Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Papua, kesulitan menginput data pelaksanaan vaksinasi di sejumlah Distrik yang rutin melakukan vaksinasi kepada masyarakat melalui Pusat Kesehatan Masyarakat – Puskesmas.

Hal ini disebabkan karena aplikasi P-Share yang digunakan sebagai pusat input data dari masing-masing Puskesmas ke Dinas Kesehatan tidak berjalan dengan baik akibat lemahnya jaringan internet di seluruh wilayah tersebut.

Read More

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengaku, pihaknya sangat kesulitan untuk mendapatakan data dan informasih terkait pelaksanaan vaksinasi di masing-masing layanan vaksinator, kendati demikian upaya yang dilakukan saat ini dengan cara manual yang dilakukan oleh setiap petugas vaksinator.

“Vaksinasi terus dilakukan, tetapi data-data secara manual belum dimasukan ke sentral informasi melalui aplikasi karena lemahnya jaringan internet. Untuk wilayah perkotaan seperti sentani dan sekitarnya data dan pelaporan rutin dilaporkan, tetapi bagi mereka yang berada di distrik terjauh seperti airu, yapsi, kaureh, dan sebagian grimenawa masih kesulitan dan belum memasukan data mereka,” ujar Kahirul saat dihubungi di Sentani, Selasa (10/5/2021).

Dikatakan, stok dosis vaksin pada April lalu sebanyak 18.943 dosis sudah digunakan hingga 25 April sebanyak 16.516 dosis dan tersisa 2.416 dosis yag telah digunakan untuk tahap pertama mencapai 10.227 dosis dan tahap kedua 5.727 dosis.

Menjelang akhir April, kata Lie, 4.500 dosis sebagai stok akhir telah digunakan. Lalu ditambahkan lagi oleh PT.Kimia Farma sebanyak 4000 dosis pada minggu pertama diawal Mei, stok tersebut digunakan pada kegiatan gebyar vaksin dihalaman Kantor Dinas Kesehatan.

“400 orang secara keseluruhan baik tahap pertama dan tahap kedua telah divaksin dalam kegiatan gebyar vaksin, lalu sebagian dosis akan di bagikan lagi ke sejumlah vaksinator setelah data dan informasi dimasukan ke pusat data,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan meminta data dan informasi terkait penanganan vaksinasi yang dilakukan selama ini di kabupaten Jayapura.

“Dinas terkait akan kami panggil untuk memberikan laporannya, berapa anggaran yang digunakan, berapa banyak dosis vaksin yang sudah digunakan, baik tahap pertama dan kedua dan pelayanan dilakukan di tempat mana saja. Hal-hal seperti ini harus terbuka dan dilaporkan setiap saat kepada publik,” tegasnya. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply