Keluarga pasien mengamuk di rumah sakit saat diminta sertifikat vaksin

Papua
Ilustrasi tindak kekerasan - Pixabay.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Sekelompok pria merusak fasilitas rumah sakit dan mencoba melukai tenaga kesehatan di di Rumah Sakit (RS) HKBP Balige, Sumatera Utara (Sumut). Amukan sekelompok keluarga pasien itu terekam di video dan viral di media sosial. Keributan itu terjadi pada Minggu (10/20/2021), polisi menangkap dua orang pria yang diduga membuat keributan.

Read More

“Dalam kasus keributan itu, dua orang sudah kita tangkap yakni, Taren Sing dan Jasprit Sing,” kata Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Rabu (13/10/2021).

Baca juga : Perawat di Ambon dikeroyok keluarga pasien Covid-19
Di Sorong, sekeluarga pasien positif COVID-19, dievakuasi masuk karantina

Panca mengatakan, peristiwa itu berawal saat Taren Sing dan Jasprit Sing menjenguk keponakannya bernama Sanjay di RS HKBP Balige karena mengalami kecelakaan lalu lintas pada Minggu (10/7/2021).

“Mereka bermohon kepada pihak rumah sakit yaitu dokter untuk segera dilakukan penanganan. Tim dokter telah melakukan penanganan dengan pembersihan terhadap luka dan sudah jahit,” kata Panca menambahkan.

Kemudian pihak rumah sakit meminta KTP dan surat vaksin sebagai syarat administrasi agar pasien dapat ditangani lebih lanjut. Permintaan pihak rumah sakit itulah yang membuat kedua pria tadi mengamuk.

“Kedua pemuda itu mendesak agar dilakukan pengobatan terhadap saudaranya tersebut. Lalu keduanya melakukan pengerusakan di meja resepsionis rumah sakit,”  kata Panca menjelaskan.

Tak hanya itu, kedua pria tersebut juga memukul satpam di rumah sakit itu saat mencoba mengamankan keduanya. Setelah keributan itu, pihak keluarga membawa pasien untuk berobat ke RS Mitra Sejati.

Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut bersama Polres Toba akan menuntaskan kasus keributan di RS HKBP Balige tersebut.

Winda mewakili keluarga kedua pelaku menyampaikan permohonan maaf atas keributan yang terjadi di RS HKBP Balige tersebut. “Saya mohon maaf. Kami keluarga menyerahkan semua penanganan kasusnya kepada pihak kepolisian,”kata Winda. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply