Jayapura, Jubi – Anggota Legislator Papua John N.R Gobay meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera memberikan surat hibah Pasar mama mama Papua kepada Pemkot Jayapura.
“Sekian lamanya mama-mama pasar dan Solpap, teriak di bawah terik matahari, untuk mendapatkan tempat berjualan yang layak. Namun perjuangan mereka masih belum tuntas, lantaran belum mendapatkan surat hibah dari BUMN ke pemerintah dan Solpap, katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, baru-baru ini.
John mengatakan, bangunan pasar telah diresmikan Wali Kota Jayapura, 7 Maret 2018 namun dalam diskusi kami dengan Plt.Sekda Kota Jayapura, Bp.Frans Pekey bulan lalu, di kantor Wali Kota Jayapura, terungkap bahwa belum ada kejelasan tentang statusnya karena belum dihibahkan bangunannya.
“Kapan akan direalisasikan pemberian surat hibah dari Kementerian BUMN kepada Pemkot Jayapura. Di sini dibutuhkan mata hati kita semua,” katanya.
“Untuk memperjelas status hukumnya, kami mendesak Menteri BUMN agar menghibahkan bangunan Pasar Mama Papua di eks Damri, agar Pemkot Jayapura dapat membina mama papua sekaligus menyediakan dana untuk sarana prasarana lainnya,” katanya.
Terkait pangkalan Damri, satu hal yang menurutnya penting adalah menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah yang dipalang oleh keluarga Sanyi dan juga KKSS, ini harus diselesaikan.
“Dapat juga DAMRI dihibahkan tanah milik Pemprov Papua karena Damri telah menyerahkan lokasi tempat kerja mereka untuk Pasar mama mama Papua , karena itu bengkel milik DPU Propinsi Papua yang sedang dipakai Damri ,” katanya.
Sementara itu Ketua Solidaritas pedagang asli Papua Frengky Warer mengatakan, pihaknya masih melakukan pendampingan bersama dengan mama-mama pasar.
“Kami terus melakukan pendataan pedagang orang asli Papua, karena solidaritas hadir selain membantu mama mama, kami juga mendata dan sosialisasi untuk mendongkrak ekonomi keluarga mereka,” katanya.(*)
Editor: Syam Terrajana