Kemarau, PDAM imbau warga Kota Jayapura hemat air

Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisno – Jubi/David Sobolim

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi– Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Kota Jayapura kini mengalami defisit air akibat siklus kemarau yang berlangsung kurun Agustus –Oktober 2019. Masyarakat diimbau untuk selalu menampung air sebanyak mungkin di saat jam giliran. Jam giliran berlaku sepuluh jam dalam sehari.

Kondisi debit air yang berada di Kota Jayapura turun drastis dari ebelummnya 80-90 liter perdetik menjadi 30 liter perdetik. Kondisi ini diperkirakan berlangsung selama beberapa minggu ke depan.

Read More

Direktur PDAM ,kota Jayapura, Entis Sutisno, kepada Jubi mengatakan, wilayah yang mengalami penurunan air  adalah intake Jayapura Utara. Terparah terjadi di Anafre yang mensuplai air untuk masyarakat yang berada di kawasan Angkasa.

“Otomatis untuk pelayanan air PDAM mendapatkan giliran, dan kesulitan air di masyarakat angkasa dan sekitarnya,” kata dia di Kota Jayapura, Jumat (11/10/2019).

Di wilayah Bhayangkara, suplai air yang semula 15 – 20 liter perdetik turun menjadi 5 liter perdetik. Sedangkan di Entrop dari 80 -90 liter perdetik turun hingga 2-30 liter perdetik.

Sedangkan di wilayah Abepura, Perumnas 1-4 pusat supplai air dari kali Kamwolker, yang biasa dalam satu hari memproduksi air 80-90 liter perdetik, kini turun drastis menjadi 30 liter perdetik.

Begitu juga sumber air di Borkuinje, yang melayani Tanah Hitam dan wilayah Abe Pantai ikut mengering, suplai air hanya mencapai Tanah Hitam saja.

Frans, warga Abepura menambahkan dirinya untuk dua bulan ini terpaksa membeli air di tempat penjual menggunakan tangki untuk kebutuhan sepekan. Dalam satu bulan, dia membutuhkan 5000 liter air yang harus dibayar Rp 300 ribu rupiah.(*)

Editor : Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply