Kata warga Nabire tentang Pemilu 17 April

 

Ilustrasi Pemilu 2019 – Jubi/IST.

Nabire, Jubi – Pemilu 2019 tinggal 10 hari lagi. Para calon legislatif (Caleg) telah berkampanye dan mengerahkan strategi untuk meraup dukungan warga dengan berbagai cara masing – masing.

Read More

Sebagian warga Nabire, menginginkan pelaksanaan Pemilu yang bermartabat.

Seorang warga Nabire, Bentot Yatipai berharap, Pemilu kali ini lebih bermutu, masyarakat harus lebih cerdas dan mempercayakan hak suaranya pada wakil rakyat dan partai yang pro ke masyarakat, termasuk calon presiden (Capres).

“Agar Pemilu lebih bermutu, masyarakat harus cerdas dan tidak asal memili calon. Jangan hanya karena diberikan uang atau karena kenal lalu dipilih,” kata Yatipai di Nabire. Sabtu (06/04/2019).

Menurut Yatipai, sebagai pemilih yang cerdas dan diberikan hak politik oleh negara, maka seharusnya jangan sampai ada Golput. Sebab demokrasi adalah kebebasan untuk rakyat sehingga pergunakanlah hak politiknya dengan baik.

“Lalu, tentang politik uang adalah tindakan pidana . Yang memberi dan menerima harus bisa diproses. Kalaupun fenomena itu terjadi, dan penyelenggara harus jeli,” ujarnya.

Maka sebagai bentuk pendidikan politik yang baik, sebaiknya pemilih yang cerdas melihat partai dan Caleg yang aspiratif dan pro kerakyatan. Karena saat di parlemen, keputusan kelembagaan itu sifatnya kolektif.

“Mari menangkan partai dan calegnya yang mau bekerja untuk rakyat, yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi. Kerena keputusan di parlemen bersifat kolektifitas bukan individual/personal,” katanya.

Terpisah, Robertino Hanebora, warga lainnya menambahkan khusus untuk caleg DPRD Nabire, masyarakat harus jeli memilih dan tidak perlu Golput. Sebab pengalaman lima tahun adalah pelajaran berharga.

“Artinya bahwa DPRD Nabire lima tahun mendatang harus pro rakyat, tidak seperti yang saat ini,” tuturnya.

Hanebora mencontohkan, banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Kasus pertambangan ilegal yang melibatkan masyarakat adat, Pansus sawit, persoalan sampah serta beberapa masalah lainnya. Sehingga, tidak perlu ada Golput di Nabire.

“Bahwa, DPRD sebagai lembaga representasi rakyat tidak memainkan peran dan fungsi kontrolnya. Karena inilah saatnya mereka (DPRD) Nabire harus ada wajah baru yang kreatif, paham persoalan di masyarakat,” tandasnya.(*)

Editor: Syam Terrajana

 

Related posts

Leave a Reply