Kata tokoh pemuda Nabire, razia polisi itu wajar

Suasana sweeping oleh aparat polisi di Nabire, baru-baru ini. Jubi/Titus Tuban
Suasana sweeping oleh aparat polisi di Nabire, baru-baru ini. Jubi/Titus Tuban

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Salah satu tokoh pemuda Nabire, Gunawan Inggeruhi meminta masyarakat tidak menanggapi berlebihan dengan adanya sweeping dan razia kendaran bermotor yang dilakukan pihak kepolisian.

“Saya mendukung upaya kenyamanan yang dilakukan pihak kepolisian, ” ujar Inggeruhi untuk Jubi di Nabire. Selasa (15/10/2019).

Read More

Namun kata Inggeruhi, kalau bisa warga harus diberitahukan jangan sampai panik. Upaya cipta kondisi seperti itu menurutnya harus dilakukan. Pasalnya, di Nabire sering ada kejadian orang meninggal karena dibunuh dan pelaku adalah warga yang sering membawa senjata tajam di malam hari.

Ia menilai, sweeping atau rasia seperti ini harus terus dilakukan. Sebab jika warga membawa sajam di malam hari patut dipertanyakan. Beda jika siang membawa sajam, pasti mereka ke kebun.

Untuk itu, juru bicara Suku besar yerisiam Gua itu meminta warga Nabire agar tidak merespon berlebihan persoalan razia ini.

Ia bilang, dirinya juga merasakan razia. Dua malam berturut – turut ia terjaring razia dan saat itu tidak menggunakan helm. lalu polisi hanya mengingatkan untuk menggunakan helm.

“Ini kan ada beberapa kejadian. Tukang ojek dibunuh dan sebagainya. Jadi saya harap kita jangan berlebihan tanggapi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kabag Ops Polres Nabire AKP Samuel D. Tatiratu, mengatakan, razia ini bisa dua atau tiga kali berturut turut bahkan sewaktu -waktu, tergantung situasi.

Menurut Tatiratu, pihaknya ingin mencipkatan kenyamanan bagi warga Nabire. Sehingga, razia dilakukan sewaktu waktu dengan menilai situasi kecelakaan lalu lintas (lalin) dan pelanggaran yang terjadi serta tingkat kriminalitas yang banyak terjadi di malam hari.

“Maka, petunjuk dari pimpinan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dengan salah satunya melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor,” ujar Tatiratu didampingi wakapolres Nabire. Jumat (11/10/2019).

Ia menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan menyangkut beberapa hal terkait kriminalitas seperti minuman lokal (Milo) sebagai penyebab utama ketika sudah mabuk. Juga seperti peralatan – peralatan yang digunakan untuk pencurian kendaraan bermotor.

“Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintas (lalin) tetap akan diperiksa, termasuk diimbau dan diarahkan. Juga senjata tajam (sajam) dan dan benda lain yang berujung ke kriminalitas,”jelasnya.

Waka Polres Nabire, Kompol Steven J Manopo, SIK menghimbau warga membudayakan tertib berlalu lintas. Manopo juga mengajak warga agar sebagai manusia, marilah menghargai hak hidup yang Tuhan berikan yang salah satunya dengan tertib berlalu lintas.

“Kalau tertib lalin maka otomatis menghindar dari kecelakaan yang berujung kerugian materi maupun jiwa. artinya kalau sudah kecelakaan lalu bagaimana dengan hak hidup yang Tuhan berikan? Kita sudah tidak hargai itu,” ujarnya.(*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply