Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi- Gubernur Nederlands Nieuw Guinea pertama JPM van Eechoud (27-12-1949-April 1950) berkantor di daerah Abepura tepatnya di Kampus Uncen sekarang. Van Eechoud juga tinggal di bekas rumah milik General Mac Arthur di atas bukit Taman Makam Waena. General Mac Arthur kemudian membangun markasnya di Ifar Gunung Sentani.
Setelah melalui beberapa Gubernur Nederlands Nieuw Guinea, SLJ van Waardenburg (1950-1953) dan selanjutnya program Papuanisasi ala Gubernur Jan Van Baal (1953-1958). Gubernur Jan van Baal kemudian dikenal sebagai ahli antropolog di Universitas Leiden Negeri Belanda. “Semasa memerintah tiga gubernur ini masih berkantor di Abepura dan tinggal di Waena,” kata mantan Dubes Indonesia di Kolombia, Michael Menufandu kepada arsip.jubi.id dikediamannya, pekan lalu.
“Gubernur Plateel yang selanjutnya memindahkan kantor gubernur Nederlands Nieuw Guinea dari Abepura ke bekas bangunan sisa perang sekutu di dok II. Plateel hanya membangun bagian tengah sedangkan sisanya memakai bangunan rumah bulat sisa perang,” kata mantan Wali Kota Jayapura.
Walau demikian kata Menufandu, Gubernur Plaateel (April 1958-1962) juga membangun rumah sakit umum di Dok II dan juga rumah tempat tinggal gubernur atau istana negara sekarang serta permukiman pejabat pemerintah di bilangan dok V pada 1958. “Dok V atas waktu itu dikenal dengan nama Noorwijk,” kata Menufandu.
Lebih lanjut kata Menufandu, kantor Gubernur Papua peninggalan tentara sekutu, akhirnya dibongkar saat pemerintahan Gubernur Irian Jaya waktu itu Brigjen TNI (purn) Acub Zainal periode 1973-1975. Semasa masih menjabat Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Acub Zainal memugar stadion Mandala. “Sewaktu menjabat Gubernur Irian Jaya, Acub Zainal membongkar Kantor Gubernur Irian Jaya tetapi sebelumnya membangun kantor kantor sementara di Melati dan Cigombong Kotaraja,” kata Menufandu.
Sedangkan perumahan Pemda di Entrop merupakan peninggalan Gubernur Irian Barat, Frans Kaisiepo (1964-1973). “Kantor sementara di Kotaraja akhirnya menjadi perumahan Pemda Melati dan Cigombong Kotaraja. Disebut Melati dan Cigombong karena dua perusahan ini pula yang membangun perumahan tersebut,”kata mantan Wali Kota Jayapura ini.
Semasa masih menjabat Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Acub Zainal pula yang membangun perumahan Kodam mulai dari Bumi Cenderawasih I di Bhayangkara hingga Bucen II di kawasan Entrop.
Memasuki masa jabatan kedua, setelah pelaksanaan PON Papua 2021, Gubernur Papua Lukas Enembe rencana membangun gedung Kantor Gubernur Papua dengan anggaran APBD diperkirakan sebesar Rp 400 miliar. Rencana pembangunan kantor Gubernur Papua, 12 lantai dan ini sudah menjadi masterplan dari Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Almarhum Klemen Tinal.
Kantor Gubernur Papua di jalan Soa Siu Dok II ini dibangun sejak 1976 di bawah kepemimpinan mendiang Acub Zainal. Apalagi menurut juru bicara Gubernur Papua Rifai Darus bangunan kantor Gubernur Papua ini sudah berusia hampir 50 tahun (1976-2022).
Rencana pembangunan kantor Gubernur Papua berlantai 12 ini akan berlangsung selama 2 tahun. Masa Gubernur Papua, Lukas Enembe pembangun fisik terus berlangsung mulai dari pembangunan Kantor DPR Papua, Gedung Negara dan sarana pembanguna jelang PON Papua 2021 termasuk Stadion Olahraga Lukas Enembe di Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura. (*)
Editor: Kristianto Galuwo