Papua No. 1 News Portal | Jubi
Makassar, Jubi – Kampung pengawasan partisipatif pemilihan kepala daerah atau pilkada, yang diresmikan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua pada 8 Agustus 2020, merupakan kampung partisipatif pertama di Indonesia.
Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach mengatakan yang dipilih sebagai percontohan adalah Kampung Wafor, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori.
Kabupaten itu merupakan satu di antara 11 daerah di Papua yang akan melaksanakan pilkada serentak, 9 Desember 2020.
“Ini adalah inovasi dari Bawaslu Papua dan baru pertama di Indonesia,” kata Ronald Manoach melalui aplikasi pesan singkatnya, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, setelah peresmian kampung partisipatif di Supiori, Bawaslu setempat akan membentuk kampung yang sama di semua daerah di Papua.
“Setelah [peresmian] Kampung Wafor, kita akan bergerak ke seluruh Papua,” ujarnya.
Katanya, Bawaslu Papua terus berupaya meminimalisir pelanggaran saat tahapan dan pelaksanaan pilkada serentak di Bumi Cenderawasih, dengan berbagai cara.
Salah satu pola yang digunakan adalah membangun hubungan dengan masyarakat Papua yang kontekstual, dan memberikan pendidikan politik sejak dini bagi generasi penerus di akar rumput.
“Menggunakan pendekatan sosialisasi menggunakan bahasa daerah masing-masing kampung,” ucapnya.
Saat peresmian kampung pengawasan partisipatif akhir pekan lalu, komisioner Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengatakan, pembentukan dimulai dari Supiori karena wilayah tersebut memiliki kampung yang berada di pulau terluar dan sulit dijangkau.
Menurutnya, kondisi itu menyulitkan Bawaslu melakukan pengawasan. Sebab itu, dibutuhkan partisipasi masyarakat Papua terlibat mengawasi semua tahapan pelaksanaan pilkada.
“Kampung pengawasan partisipatif akan dijadikan contoh di daerah lain yang melaksanakan pilkada. Ini berkaitan dengan sinergi antara masyarakat, kepala kampung, kepala distrik, dan Bawaslu untuk mewujudkan pilkada bersih dan berkualitas,” kata Fritz. (*)
Editor: Edho Sinaga