Kadepa bantah pernyataan Wiranto soal provokator kepulangan mahasiswa

Mahasiswa Papua di Manado, Sulawesi Utara saat berada di bandara untuk berangkat kembali ke Papua - Jubi/Piter Lokon
Mahasiswa Papua di Manado, Sulawesi Utara saat berada di bandara untuk berangkat kembali ke Papua – Jubi/Piter Lokon.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Anggota Komisi bidang pemerintahan, politik, hukum dan HAM DPR Papua Laurenzus meminta semua pihak tidak menuding adanya provokator di balik pulangnya mahasiswa dari berbagai kota studi ke Papua.

Read More

Pernyataan itu dikatakan Laurenzus Kadepa kepada Jubi, Rabu (11/9/2019), menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto yang menyebut mahasiswa asal Papua dari berbagai kota studi kembali ke daerah asalnya karena hasutan dan provokasi.

“Mahasiswa pulang karena mungkin merasa tidak aman di kota-kota studi. Ada juga yang disuruh orangtuanya, karena khawatir keselamatan anaknya. Jangan menuduh ada provokator dan lainnya,” kata Laurenzus Kadepa kepada Jubi, Rabu (11/9/2019).

Menurutnya, meski para pengambil kebijakan di pusat menyatakan menjamin keamanan mahasiswa Papua di berbagai kota studi, namun hingga kini intimidasi masih terus dirasakan mahasiswa Papua di berbagai kota. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kadepa mencontohkan, beberapa hari lalu orang tak dikenal melemparkan ular ke asraman mahasiswa di Surabaya. Selain itu, di beberapa kota studi mahasiswa dan pelajar Papua didata oleh kepolisian setempat, juga diminta ikut dalam perayaan-perayaan oleh instansi tertentu.

“Cara-cara seperti inikan tentu memberikan tekanan psikologis terhadap mahasiswa. Mestinya masalah intimidasi yang masih ada hingga kini diselesaikan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah jangan saling menyalahkan tapi segera mencari solusi,” ujarnya.

Kata Kadepa, sikap mahasiswa memilih kembali ke Papua tidak dapat dihalangi oleh siapa pun, termasuk pemerintah daerah. Pemerintah di Papua tidak dapat meminta mahasiswa tetap bertahan jika memang mereka ingin pulang ke Papua, karena merasa tidak aman.

“Kalau pemerintah memaksa mahasiswa tetap tinggal di berbagai kota studi kemudian terjadi sesuatu, orangtua mahasiswa dan berbagai pihak pasti akan menyalahkan pemerintah,” ucapnya.

Sebelumnya, awal pekan ini Menkopolhukam, Wiranto menyatakan mahasiswa asal Papua dari berbagai kota studi kembali ke daerah asalnya karena hasutan dan provokasi.

“Ini karena provokasi dan informasi yang tidak benar. Inikan merugikan,” kata Wiranto.

Menurutnya, kini TNI sudah menyiapkan dua pesawat Hercules jenis C-130 untuk mengangkut para mahasiswa Papua dan Papua Barat kembali ke kota tempat belajar mereka di seluruh Indonesia.

“Pemulangan kembali ke tempat studi sudah dirancang karena keinginan mereka sendiri untuk kembali. Hercules sudah siap di Papua tinggal tunggu saja,” ujarnya.(*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply