Jayawijaya evaluasi pembukaan Bandara Wamena

papua
Pertemuan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah soal evaluasi virus corona. -Jubi/Islami

| Papua No.1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengatakan akan mengevaluasi pembukaan rute penerbangan di Bandara Wamena, setelah selama tiga bulan ditutup akibat wabah Covid-19.

Read More

Menurutnya, hal itu akan dibicarakan kembali bersama Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Papua dan forkopimda, untuk mengevaluasi soal penerbangan sejak dibuka 26 Juni 2020.

“Memang kita ada rencana adakan pertemuan namun menunggu ketua asosiasi Lapago untuk melihat evaluasi penerbangan,” kata Jhon Banua, kepada wartawan di ruang kerjanya di Wamena, Jumat (10/7/2020).

Kata bupati, sejak bandara kembali dibuka sampai saat ini sudah ada lima kasus terkait Covid-19, untuk akses penerbangan yang masuk ke Wamena khususnya dari Jayapura.

“Kita temukan yang masuk Wamena hasil rapid test di Jayapura non reaktif, namun saat dilakukan rapid test kembali di Bandara Wamena ternyata reaktif,” katanya.

Bahkan, kata dia, dari penerbangan perdana ditemukan empat orang reaktif dari Jayapura, lalu dilakukan swab test dan hasil pemeriksaan PCM ternyata satu orang positif.

“Jadi setiap penerbangan ditemukan satu yang reaktif. Makanya saya minta petugas penerbangan atau KKP yang bertugas di Bandara Sentani, supaya harus benar-benar teliti dan bertanggung jawab,” katanya.

Pasalnya, kata bupati, sebelumnya ada satu penumpang dari Jayapura yang hasil rapid test reaktif, tetapi bisa naik pesawat sampai tiba di Wamena, hal ini berarti pengawasan di Bandara Sentani tidak terlalu ketat.

Untuk itu selaku bupati Jayawijaya ia meminta bukan hanya menjadi tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau dan memeriksa kelengkapan dokumen keberangkatan, tetapi pihak maskapai juga diminta lebih ketat dalam hal pemesanan tiket dengan melihat surat izin masuk dari pemda yang dituju, maupun hasil-hasil rapid test sesuai dengan SOP Covid-19.

“Itu yang saya harap seluruh airlines yang masuk ke Jayawijaya tolong ikut menjaga, mem-backup untuk memeriksa administrasi yang baik, karena ditemukan seorang yang hasil rapid reaktif masih boleh naik ke Wamena,” katanya.

Selain itu, bupati juga mengatakan pemerintah daerah siap menjalankan apa yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Papua, khususnya dalam kewenangan kendali penuh kepada setiap pemerintah kabupaten dalam penanganan virus corona, sesuai hasil rapat Pembatasan Sosial Diperketat dan Diperluas (PSDD) relaksasi kontekstual Papua tahap III.

“Jayawijaya tetap ikut apa yang menjadi aturan di provinsi atau pusat, daerah pada prinsipnya siap melaksanakan apabila seluruh penanganannya dilimpahkan ke daerah sesuai protap Covid-19,” kata Banua.

Sebelumnya sesuai hasil rapat bersama terkait membuka kembali Bandara Wamena, Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom, mengatakan pembukaan kembali penerbangan selain memasuki masa New Normal, juga untuk mempermudah warga masyarakat di wilayah pegunungan kembali ke daerah mereka.

“Memang pasti ada pro kontra, lebih baik periksa di Jayapura saat berangkat, sampai di Wamena periksa lagi. Ingat, nyawa mereka juga menjadi nyawa kita, sehingga warga-warga kita yang ada di seluruh Papua ini, kita buka pintu untuk kembali pulang kampung,” katanya.

Kembali dibukanya penerbangan ini, secara teknis akan diatur oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui keputusan bupati, salah satunya setiap calon penumpang dari luar Wamena harus melakukan rapid test. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply