Ini perbedaan rapid test dan swab test

Papua-Pasar Youtefa-rapid test
Anggota Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura saat melakukan pelayanan rapid test kepada pedagang di Pasar Youtefa - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Istilah rapid test dan swab test mulai populer sejak virus korona mewabah. Dua istilah yang sebelumnya jarang terdengar kini mewarnai percakapan masyarakat sehari-hari. Namun, definisi istilah itu masih belum dipahami oleh segelintir orang.

Anggota Pokja Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura-Papua, dr. Melva D. N. Sirait, mengatakan rapid test dan swab test sebenarnya sama-sama berfungsi menentukan ada atau tidaknya pergerakan virus korona di dalam tubuh manusia.

Read More

“Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi dini reaksi antigen dan antibodi dalam tubuh. Bedanya pada pengambilan sampel, cara kerja, dan jangka waktu mendapatkan hasil,” ujar Melva saat ditemui di Pasar Youtefa Baru, saat melakukan pelayanan rapid test kepada pedagang, Rabu (24/6/2020).

Dikatakan Melva, rapid test membutuhkan waktu 20 menit setelah pengambilan sampel darah, lalu dilakukan swab (pengambilan air liur) untuk mengetahui hasil PCR kapan keluar, tergantung antrean di Labkesda atau Litbangkes Papua.

“Sebelumnya sempat lama ya, tapi akhir-akhir ini 3 sampai 4 hari sudah keluar hasilnya, apakah negatif atau positif,” ujar Melva.

Melva menjelaskan rapid test belum bisa dijadikan acuan apakah seseorang terinfeksi virus korona, karena rapid test hanya untuk melakukan skrining awal untuk mendeteksi tingkat antibodi (zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan virus atau melawan toksin yang dihasilkan oleh bakteri).

Ketika ada paparan virus, lanjut Melva, tubuh akan memproduksi antibodi lebih banyak. Peningkatan antobodi inilah yang disebut dengan reaktif sehingga belum bisa disebut seseorang terinfeksi virus korona.

Melva menambahkan swab test dengan pengambilan air liur sesorang menggunakan cotton buds, yang dimasukkan ke area hidung bagian dalam agar cairan lendir terserap. Lalu, sampel ini dimasukkan ke dalam tabung khusus dan dikirim ke Labkesda atau Litbangkes Papua untuk diperiksa.

“Cara menentukan virus korona adalah dengan swab test dengan pengambilan air liur karena memiliki akurasi lebih tinggi. Seseorang dinyatakan negatif covid-19 kerika menjalani rapid test tapi setelah dilakukan rapid test,” ujar Melva.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan rapid test dan swab test sama-sama berfungsi untuk memutus rantai penyebaran virus korona.

“Tetap jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, melakukan disinfeksi, menyediakan hand sanitizer, mencuci tangan pakai sabun, dan rajin berolahraga,” ujar Rustan. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply