Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Selama ini, jarang kita jumpai ada sebuah buku maupun dokumentasi lengkap soal peristiwa bencana alam.
Buku berjudul Bencana Sentani 2019 hadir sebagai salah satu jawaban guna menjawab kebutuhan itu dan sekaligus mengangkat pekerjaan rumah bagi berbagai stakeholder yang telah berkomitmen selamatkan bumi Dafonsoro alias Cykloop.
“Memang di Papua sudah ada beberapa kali bencana alam beberapa yang pernah terjadi misalnya tsunami di Biak, kasus bencana alam di Keerom maupun kelaparan di Jayawijaya tetapi tidak ada dokumentasi yang lengkap,”kata Paskali Keagop salah satu penulis buku saat berjumpa dengan Pemimpin Redaksi Cenderawasih Pos Lucky Ireuw di kantor redaksi Cenderawasih Pos, Senin (16/3/2020).
Lucky Ireuw yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura ini didampingi Gabriel Maniagasi salah seorang penulis buku mengakui sangat menyambut baik pemberian buku ini kepada redaksi Cenderawasih Pos karena selama ini jurnalis hanya terlibat dalam menulis berita tanpa terlibat dalam sebuah penulisan buku yang lengkap dan terdata dengan baik.
“Ya kami juga senang karena ada sejumlah jurnalis yang terlibat dalam penulisan buku ini dan ini jelas memberikan peran kepada jurnalis untuk bertanggungjawab menjalankan fungsi pengawasan dalam sebuah pelaporan mendalam atau indepth,” kata Ireuw.
Apalagi lanjut dia dalam penulisan ini ada jurnalis dari Cenderawasih Pos dan juga Jubi serta media lainnya yang ikut terlibat dalam menyumbangkan tulisan maupun foto-foto dokumentasi jurnalistik.
Hal senada juga dikatakan Gabriel Maniagasi mantan jurnalis Suara Pembaruan bahwa penulisan buku ini sudah berjalan selama setahun dan mendapat dukungan pula dari pemerintah Kabupaten Jayapura khususnya Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitouw.
“Saya melihat dokumentasi ini penting untuk merancang pembangunan ke depan terutama menyelamatkan Cycloop sebagai sumber air Kota dan Kabupaten Jayapura ,” katanya seraya menambahkan dokumentasi ini penting untuk melihat beberapa komitmen dari berbagai pihak untuk menindaklanjuti pekerjaan rumah yang belum selesai dituntaskan.
Buku setebal 324 halaman ini dilengkapi pula dengan berbagai foto jurnalis karya Engelbert Wally dan beberapa artikelnya melengkapi data data dalam buku karya keduanya ini. Tercatat pula beberapa wartawan lainnya Allan Harry Murty Youwe dari jurnalis Papua Tivi, Abggrias Rul Firmansyah jurnalis TOP TV dan sekarang jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) dan Roberth Mboik jurnalis foto dan juga penulis dari jurnalis Cenderawasih Pos (cepos).
Cycloop Terluka yang terungkap jelas dalam Bagian 10 buku berjudul Bencana Sentani 2019 menggambarkan secara jelas luka-luka mengaga di sekeliling Cycloop yang terlihat dari berbagai penjuru di Kota Sentani.
Persoalannya dalam ulasan Paskalis Keagop dan kawan-kawan luka-luka Cycloop itu juga akan menjadi ancaman baru bagi kehidupan yang ada di bawah kaki gunung bumi Dobonsolo nama asli gunung Cycloop dalam bahasa Sentani.(*)
Editor: Edho Sinaga