Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura mendorong Industri Kecil Menengah (IKM), agar memanfaatkan teknologi sebagai sarana bisnis guna memperluas pangsa pasar.
Peluang ini harus direspons cepat oleh pelaku IKM, baik promosi dan pemasaran produknya dengan kualitas yang baik, sehingga dapat memacu produktivitas dan daya saing para pelaku IKM, juga guna meningkatkan nilai penjualannya.
Kepala Bidang IKM Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Djopari, menyatakan selama ini IKM di Kota Jayapura hanya memanfaatkan pasar tradisional, sebagai tempat untuk menjual produk kerajinan tangan.
Semakin pesatnya persaingan bisnis saat ini, kata dia, IKM dituntut bisa menghasilkan produk yang bisa bersaing di pasar lokal maupun luar Papua. Transformasi digital dari proses jual beli konvensional, menjadi jual beli online yang semakin marak di Indonesia.
“Harus ada kreativitas sehingga menarik minat orang untuk membeli produk yang dihasilkan. Kami sudah mengedukasi melalui pembinaan dan pelatihan. Sudah ada sebagian yang menjual online,” kata Djopari di Jayapura, Senin (4/11/19).
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan Kota Jayapura merupakan salah satu kota terpilih dari 25 kabupaten/kota yang lolos syarat verifikasi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, pada program nasional 100 Smart City pada 2019.
Untuk mencapai Smart City, dijelaskan Tomi Mano, terdapat beberapa dimensi yang perlu dicapai yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.
“Saya berharap pelaku usaha UMKM di Kota Jayapura bisa memanfaatkan teknologi untuk penjualan online, sehingga hasil kerajinan tangan yang dikerjakan bisa laku dan dikenal luas. Tentu saja dapat meningkatkan perekonomian bagi pelaku UMKM itu sendiri,” jelasnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo
