Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi I DPR Papua yang membidangi pemerintahan, politik, hukum dan HAM, Yonas Nussy khawatir pengumuman hasil tes calon aparatur sipil negara (CASN) formasi 2019, dapat menimbulkan masalah baru di Papua nantinya.
Ia mengatakan, tes CASN yang digelar di Papua beberapa bulan lalu merupakan formasi 2018. Pada tahun lalu, Papua tidak melaksanakan penerimaan CASN karena menolak mekanisme sistem online dalam rekrutmen pegawai.
“Semua pihak di Papua telah menolak penerimaan CASN sistem online, akan tetapi tahun ini tetap dilaksanakan. Hingga kini hasil tes CASN formasi 2018, belum diumumkan. Saya khawatir akan muncul masalah baru, jika nanti hasil tes CASN ini tidak sesuai harapan anak-anak asli Papua,” kata Nussy, Selasa (20/8/2019).
Terkait wacana tenaga honorer di Papua, khususnya yang telah mengabdi belasan tahun dapat diakomodir menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) menurut Nusy, DPR Papua, Majelis Rakyat Papua dan para honorer telah menolak wacana itu.
“Saya rasa aneh jika itu tetap dilakukan, karena berbagai pihak di Papua telah menolaknya. Ini apa maksudnya? Ini membuat kita di Papua merasa tidak nyaman. Jangan membuat kebijakan yang tidak menjadi kesepakatan bersama. Penolakan ini jangan disepelekan oleh eksekutif. Perlu dikomunikasikan baik agar apa yang diharapkan bersama, bisa dicapai,” ujarnya.
Anggota DPR Papua lainnya, Natan Pahabol mempertanyakan mengapa hingga kini hasil tes CASN formasi 2018, untuk wilayah Papua belum juga diumumkan padahal menggunakan sistem online.
“Mestinya pengumuman tes CASN secara online tidak butuh waktu lama, karena begitu perserta selesai mengikuti tes, langsung dapat melihat nilai hasil tesnya. Kalau pengumuman lambat (tertunda) seperti sekarang ini bukan lagi online tapi sama saja offline,” kata Natan Pahabol.
Ia khawatir tertundanya pengumuman hasil tes CASN ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi kolusi dan nepotisme. Padahal tujuan utama pelaksanaan tes CASN online untuk menghindari terjadi kolusi dan nepotisme.
“Kami curiga ada pihak lain memainkan pilihannya (meluluskan calon ASN tertentu). Kami ingin apa pun hasil tes CASN segera diumumkan,” ucapnya. (*)
Editor : Edho Sinaga