Gencatan senjata di jalur Gaza, Palestina-Israel saling klaim menang

Gencatan senjata Papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas di Palestina diwarnai aksi saling klaim. Seorang pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, dalam pidatonya di Jalur Gaza mengatakan kesepakatan gencatan senjata adalah wujud kemenangan mereka dalam perlawanan terhadap Israel.  Al-Hayya menyebut Israel gagal menghancurkan infrastruktur tempur Hamas.

Read More

“Para milisi Hamas saat ini masih siaga di sejumlah terowongan,” kata Al-Hayya dilansir Associated Press, Jumat (21/5/2021) kemarin.

Baca juga : Konflik Israel-Palestina, China anggap AS lumpuhkan PBB 

Solidaritas Palestina, buruh pelabuhan Italia ini menolak angkut senjata Israel

Ini kekhawatiran Paus konflik Palestina-Israel, pejabat dunia bersikap

Tak ayal kesepakatan itu disambut para penduduk jalur Gaza dengan kegembiraan. Mereka turun ke jalan dengan bersorak dan memekikkan takbir, setelah sebelas hari diliputi rasa takut.

Sedangkan Israel dalam pernyataannya mengatakan kampanye udara mereka telah membuat pencapaian signifikan dan beberapa di antaranya belum pernah terjadi di Gaza, wilayah yang diblokade Israel sejak 2007 atau sejak dipimpin Hamas.

“Para pimpinan politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan yang akan menentukan masa depan operasi tersebut,” bunyi pernyataan pemerintah Israel.

Pernyataan yang dikeluarkan kabinet Israel sebelumnya menyebutkan gencatan senjata itu diusulkan oleh Mesir dan akan berlaku secara “mutual dan tanpa syarat”.

Kabar ihwal kesepakatan gencatan senjata mengemuka sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan, “penurunan yang signifikan”, atas konflik di Jalur Gaza ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Desakan Biden itu terjadi di tengah tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB. Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sebelumnya menghadiri pertemuan dengan para pejabat tinggi keamanan menjanjikan akan mencapai tujuan kampanye militer yakni pemulihan ketenangan dan keamanan bagi warga Israel.

Tercatat pertempuran dalam sebelas hari belakangan mengakibatkan ratusan korban tewas dari warga sipil. Jumlah penduduk di Jalur Gaza yang tewas dalam peperangan antara Israel dan kelompok milisi Palestina hingga Jumat (21/5/2021) kemarin mencapai 232 orang, 65 di antaranya anak-anak. Sementara penduduk Gaza yang luka-luka mencapai 1.900 orang.

Hamas yang memerintah di Jalur Gaza menyebut sejumlah kawasan di wilayah itu hancur lebur akibat serangan Israel. Mereka menyatakan sekitar 120 ribu penduduk terpaksa mengungsi.

Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel akibat serangan roket milisi Palestina dari Jalur Gaza tercatat sebanyak 12 orang. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply