TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Rusia umumkan gencatan, tawarkan evakuasi warga kota di Ukraina

Gencatan senjata Papua
Ilustrasi, pixabay.com

 

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi — Rusia mengumumkan bakal menghentikan serangan atau gencatan senjata di Ukraina pada Rabu (9/3/2022) hari ini. Mereka menawarkan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil dari lima kota.

“Dari pukul 10.00 MSK (14.00 WIB) pada 9 Maret 2022, Rusia mendeklarasikan ‘rezim hening’ dan siap menyediakan koridor kemanusiaan,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir AFP.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Rusia juga menawarkan jalur evakuasi di lima kota selama gencatan senjata berlangsung. Kelima kota itu mencakup Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, dan Mariupol. Sedangkan Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Misintsev, menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan tawaran jalur evakuasi itu kepada Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereschuk.

Baca juga : Konflik Rusia-Ukraina pasukan AS sudah tiba di Polandia
Pencari suaka dari Ukraina timur tiba di Nizhny Novgorod Rusia
Rusia lumpuhkan infrastruktur militer Ukraina

Dalam beberapa hari belakangan, Rusia memang sudah beberapa kali menyepakati gencatan senjata demi membuka ruang untuk evakuasi warga sipil. Pada Selasa kemarin pagi, evakuasi berjalan lancar di Kota Sumy dan di kawasan dekat Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Namun, evakuasi warga di Mariupol terhambat karena baku tembak kembali pecah.

Ini bukan kali pertama proses evakuasi terganjal kegagalan gencatan senjata. Pada Minggu (6/3), Rusia dilaporkan terus menembaki warga sipil yang hendak evakuasi di beberapa kota, termasuk Mariupol dan Volnovkha. Penembakan itu masih tetap terjadi meski Rusia dan Ukraina menyepakati gencatan senjata di kedua kota tersebut pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan perjanjian itu, seharusnya Rusia memberikan kesempatan bagi penduduk di dua kota tersebut untuk mengungsi ke tempat aman.

Namun, tak lama setelah kedua negara mencapai mufakat, Rusia dilaporkan masih terus menggempur kedua kota tersebut sehingga proses evakuasi warga terhambat.

Perang di Ukraina pun kian panas. Hingga kini, PBB melaporkan 474 warga sipil tewas akibat gempuran Rusia, sementara layanan darurat Ukraina mengklaim korban tewas sudah mencapai 2.000 jiwa. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us