Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Selasa (22/2/2022) pukul 07.00 WIB menyebutkan terjadi guncangan gempa susulan hingga 89 kali di wilayah Manggarai-Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Hasil monitoring BMKG hingga pagi ini Selasa 22 Februari 2022 Pukul 07.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 89 kali,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip Antara, Selasa, (22/2/2022).
Baca juga : Gempa bumi di banten rusak 257 rumah
Gempa magnitudo 54 guncang sukabumi dan sekitarnya
Gempa magnitudo 50 di terjadi di Kabupaten Jember Jatim menimbulkan kerusakan
Sebelumnya wilayah Manggarai – Flores, NTT diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 5,8 pada Senin (21/2) pukul 19.35.59 WIB episenter terletak pada koordinat 8,12 derajat LS ; 120,70 derajat BT tepatnya di laut pada jarak 54 Km arah timur laut Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur dengan kedalaman 33 kilometer.
Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Guncangan gempa dirasakan di Labuan Bajo, Maumere, Ende, Soa, Ruteng dalam skala intensitas III MMI. Selanjutnya di Waingapu, dan Dompu dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa yang mengguncang Manggarai-Flores meskipun dirasakan kuat tetapi belum berpotensi merusak.
Daryono mengatakan bahwa wilayah Manggarai-Flores adalah kawasan kekosongan gempa besar dalam catatan sejarah gempa besar pemicu tsunami di NTT sejak tahun 1800-an. (*)
Editor : Edi Faisol