Papua No. 1 News Portal | Jubi
“Guncangan gempa juga terasa di Sarmi kota. Warga berhamburan keluar rumah”
Senin lalu, 24 Juni 2019, warga Kabupaten Sarmi dibuat panik lantaran goncangan gempa yang melanda wilayah itu.
Warga berhamburan keluar rumah akibat gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,0, sekitar pukul 10.45 WIT.
“Di Kampung kami guncangannya tidak terlalu kuat tetapi cukup lama sehingga membuat warga panik dan lari keluar rumah,” kata Yosua Tibut, salah satu warga Kampung Ansudu II, Sarmi.
Guncangan gempa juga terasa di Sarmi kota. Warga berhamburan keluar rumah. Pegawai-pegawai yang sedang bekerja di kantor bupati bahkan tak ketinggalan. Mereka berupaya menyelamatkan diri.
Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa bumi tektonik yang terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya itu. Namun tembok Rumah Sakit Kawera di Kasonaweja dilaporkan retak pada beberapa bagian.
Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan juga tak menemukan adanya kerusakan ataupun korban jiwa di Benuki, Mamberamo Hilir, Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, Mamberamo Tengah Timur, Rufaer, Sawai, Waropen Atas, Benuki, Sawai, dan Waropen Atas.
Setelah dilakukan pemutakhiran kekuatan gempa bumi bermagnitudo 6,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Memberamo Raya, pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal, yaitu sistem Sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua menyatakan bahwa Kabupaten Mamberamo Raya telah mengalami sebanyak 30 kali gempa susulan sampai dengan pukul 14.00 WIB sejak dilanda gempa bumi tektonik berkekuatan 6,0 SR pada 08.05 WIB pada Senin.
Sebelumnya, BMKG Wilayah V Jayapura terakhir mengeluarkan info gempa dengan kekuatan 5,5 SR pada Senin (24/6) sekitar pukul 11.47 WIB berlokasi di 2.46 lintang selatan,138.66 bujur timur, yakni 39 km tenggara Mamberamo Tengah dengan kedalaman 17 kilometer.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan terjadi 27 kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,0 SR mengguncang Mamberamo Raya.
“Hingga pukul 13.00 WIB hasil monitoring BMKG sudah terjadi 27 kali gempa susulan dengan magnitudo antara 2,9 hingga 5,5 artinya kekuatannya semakin melemah,” katanya.
Catatan gempa Senin lalu seperti dirilis dari laman BMKG, terjadi di empat wilayah dan lima titik di Indonesia, di antaranya, Sarmi. Terjadi 24 Juni 2019, pukul 20:46:50 WIB (22.46 WIT), di 1.89 LS 138.73 BT, dengan magnitudo 4,4 dan kedalaman 21 km dengan pusat di darat 2 Km Barat Daya Sarmi;
Mamberamo Raya, pukul 17:17:37 WIB (pukul 7 malam waktu Papua), dengan magnitudo 4.4 dan kedalaman 16 km di 2.57 LS 138.58 BT dengan pusat gempa di 36 km tenggara Mamberamo Raya;
Lalu pukul 16:56:49 WIB dengan magnitudo 4.6 dan kedalaman 26 km di 2.49 LS 138.61 BT dengan pusat di darat 34 km Tenggara Mamberamo Tengah;
Kemudian di Sulawesi Utara pukul 4 sore atau pukul 15:17:07 WIB, bermagnitudo 5.2 dengan kedalaman 57 km di 0.17 LS 124.47 BT dan pusat di laut 80 km tenggara Bolaanguki, Bolang Selatan; dan Maluku.
Di Maluku gempa terjadi pukul 09:53:39 WIB atau sekitat pukul 12 siang, dengan magnitudo 7.7 pada kedalaman 231 km di 6.51 LS 129.27 BT dan berpusat di laut 245 km timur laut Maluku Barat Daya. Gempa dirasakan di wilayah V, Saumlaki, III – IV Tual, III Sorong, II-III Kupang, II Banda, II Waingapu, II Ambon, II Nabire, II Merauke, II Denpasar, II Puncak Jaya, II Bima, II Dompu, III Sumbawa, II Manokwari, dan wilayah II Fakfak (Papua Barat).
Data Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seperti dilansir tirto, aktivitas gempa meningkat drastis di Indonesia sepanjang 2018. Gempa terjadi 11.577 kali dari 6.929 kali pada 2017 dalam berbagai magnitudo dan kedalaman. Terjadi hingga 4.648 kali gempa gempa tektonik. (*)
Editor: Timo Marten