Gempa bumi di Banten rusak 257 rumah

Papua
Ilustrasi retak akibat gempa, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Gempa bumi dengan magnitudo 6.6 di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten telah merusak 257 unit rumah. Jumlah itu mengacu data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (15/1/2022) pukul 00.25 WIB.

Read More

Kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Pandeglang dengan total rumah rusak berat ada sebanyak 26 unit, rusak sedang 33 unit, rusak ringan 131 unit, termasuk 10 unit sekolah, satu Puskesmas, satu pabrik, satu kantor pemerintahan, satu tempat ibadah, dan satu tempat usaha.

Baca juga : BMKG rilis peringatan dini terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bonggo Papua
Ini dampak erupsi gunung Raung terhadap penerbangan di Bandara Banyuwangi
Sejumlah Gubernur rancang cetak biru kebencanaan

Sedangkan di Kabupaten Serang sebanyak 16 unit rumah mengalami rusak sedang. Kemudian di Kabupaten Lebak ada sebanyak 12 unit rumah rusak berat, tiga unit rusak sedang, 21 rusak ringan dan tiga unit bangunan sekolah. Di samping itu juga dilaporkan satu warga mengalami luka ringan terdampak gempa bumi.

Kondisi terdampak di Kabupaten Sukabumi ada tiga unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.

Guncangan gempa bumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera. Guncangan itu membuat masyarakat berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri dari hal yang tidak diinginkan.

Gempa itu meliputi wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten. Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat. Selanjutnya adalah Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat.

Masyarakat diharapkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Masyarakat juga dihimbau agar tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply