FPGEP – KENA ajukan empat hal pada Pemkab Nabire untuk selamatkan anak Papua

Aktivis FPGEP dan KENA saat orasi di depan kantor Bupati Nabire Jubi/Titus Ruban.

Nabire, Jubi – Forum Peduli Generasi Emas (FPGEP) Papua bersama Komunitas Enaimo Nabire (KENA) melakukan aksi long march. Kampanyekan penyelamatan generasi emas. Aksi ini dimulai dari Pasar Karang Tumaritis, melintasi jalan merdeka dan berakhir di kantor Bupati Nabire.

FPGEP dan KENA melakukan aksi ini mengingat anak Papua sudah kecanduan lem aibon, miras hingga banyak yang tidak diselamatkan, diterlantarkan.

Read More

Koordinator FPGEP, Philemon Keiya mengatakan, aksi tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2019. Anak Aibon, adalah frasa yang disematkan kepada anak-anak yang sudah terlanjur menjadi pecandu lem mematikan itu.

“Anak di bawah umur hari ini di Nabire sudah darurat lem Aibon. Lem ini sudah sangat meresahkan masyarakat, banyak anak sudah putus sekolah dan masa depan suram akibat kecanduan dan ketergantungan pada lem,” ujar Keiya dalam orasinya di halaman kantor Bupati Nabire. Selasa (23/07/2019).

Selain itu, ada sejumlah bahan yang sering dikonsumsi anak – anak setempat. di antaranya; lem castol, spritus, dextron, bodrex, hingga bensin. Dan dengan berbagai cara dilakukan mereka untuk menghasilkan kenikmatan.

Sehingga, banyak anak – anak asli Papua tidak punya masa depan dan mati sia-sia. Hal ini diakibatkan, penjualan lem aibon tanpa kontrol. Akibatnya anak di bawah umur dengan mudah mendapatkan lem Aibon dan bahan bahan tersebut di sejumlah kios.

Bahkan bukan di Nabire saja, tetapi sejumlah wilayah selain seperti Dogiyai, Deiyai Paniai, dan Intan Jaya, kata Keiya.

Menurutnya, untuk menyelamatkan generasi emas Papua, butuh perhatian dan tanggung jawab semua pihak. Jangan saling menyalahkan, semua pihak perlu saling mengajak satu sama lain. orang tua, para pemimpin agama, pemuda, tokoh masyarakat dan pemerintah, harus bersama memerangi agar anak selamat.

“Jangan semua diam, tetapi harus membicarakan bahaya lem Aibon. Butuh langkah kongkrit guna mengatasi penjualan lem Aibon dan sejenisnya diatas tanah Nabire, ” ucap Ketua Komunitas KENA ini.

Ada empat beberapa poin tuntutan yang hendak disampaikan pihaknya kepada Pemkab Nabire. Pertama, segera terbitkan Peraturan bupati (Perbub) tentang pelarangan/pembatasan penjualan Lem Aibon dan sejenisnya kepada anak-anak di bawah umur. Surat itu, secara tertulis perlu disampaikan kepada semua pemilik kios dan toko di seluruh wilayah kabupaten Nabire.

Kedua, Bupati Nabire, juga segera mengeluarkan perintah kepada aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) agar selalu menjalankan pengawasan 24 jam terhadap penjualan lem Aibon dan sejenisnya kepada anak-anak dari pemilik kios dan toko seluruh wilayah Nabire.

Ketiga, Bupati Kabupaten Nabire segera aktifkan Siskamling pada pada malam hari setiap RT demi menjaga dan mengawasi penjualan lem Aibon dan sejenisnya dari tiap kios dan toko.

Keempat, Bupati Kabupaten Nabire, segera bangun panti rehabilitasi bagi generasi muda yang sudah terlanjur kecanduan dari lem Aibon dan sejenisnya.

“Empat poin ini yang kami harap bisa segera diakomodir,”harap Keiya.

Pengelola Yayasan Siloam Nabire, Amos Yeninar sependapat. Sebagai yayasan yang peduli terhadap generasi Papua yang telah hancur akibat lem aibon, pihaknya hanya meminta kepada pemerintah daerah untuk melarang dengan keras pedagang yang menjual lem tersebut kepada anak di bawah umur.

“Saya hanya minta untuk pemerintah larang pedagang jual lem ke anak – anak. Kalau ada anak di bawah umur yang datang beli lem aibon, tolong jangan di kasih. Karena hari ini anak papua sudah habis karena isap lem,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Nabire, Amirullah Hasyim ketika menerima para aksi, berjanji bahwa aspirasi yang di sampaikan sekelompok anak muda itu akan dilanjutkan kepada Bupati sebagai pimpinan daerah.

“Apa yang telah disampaikan ini, akan saya lanjutkan kepada Bupati untuk nantinya dibahas bersama lintas OPD terkait dalam waktu dekat, “ujar Amirullah.

Editor: Syam Terrajana

 

Related posts

Leave a Reply